Mohon tunggu...
HN
HN Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Author - Writer

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Lopis raksasa sebagai tradisi syawalan di kota Pekalongan

30 April 2023   06:02 Diperbarui: 30 April 2023   06:15 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kamera HP milik pribadi

Lopis raksasa sebagai tradisi syawalan di Kota Pekalongan

Syawalan adalah hari ke 7 dari lebaran. Lebih tepatnya genap seminggu semenjak lebaran. Lopis raksasa ini merupakan tradisi warga krapyak ketika syawalan. Daerah krapyak, Kota Pekalongan/Jawa tengah memang terkenal dengan lopisnya. Setahun sekali, ropis raksasa  dibuat. Lopis dengan bentuk yang besar dan memanjang, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam proses pembuatannya. Panjang lopis raksasa atau lopis ageng ini berukuran 223 cm dan berdiameter sekitar 250 cm. Dibuat dengan bentuk yang panjang. 

Adapun bobotnya mencapai 1830 Kg. Bahan untuk membuat lopis raksasa ini menggunakan beras ketan. Lopis raksasa yang dibalut daun hijau sebagai penutup, jadi terkesan hieginis.  Pemotongan lopis raksasa ini dihadiri oleh walikota Pekalongan. Disaksikan oleh warga yang ikut menonton penampakan lopis raksasa. Nantinya lopis ini akan dibagikan secara gratis untuk warga yang datang ke wilayah krapyak. Tradisi ini sudah ada sejak lama, sampai saat ini masih terus berjalan. Menjadi rutinitas setahun sekali ketika syawalan

 Sempat terjeda  ketika wabah corona melanda, namun sekarang sudah kembali normal seperti semula. Banyak sekali yang hadir, bahkan jalanan pun macet. Pada akhirnya, keramaian pun tidak dapat dihindarkan. Warga berbondong-bondong datang di pagi hari, setelah subuh pun sudah banyak yang datang. Lalu lintas dijaga ketat oleh pihak yang mengurusi lalu lintas seperti polisi, dinas perhubungan, banser dan lainnya. Terlihat sangat ramai sekali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun