Kabupaten Ende akan menjadi salah satu daerah yang akan dilewati event Tour de NTT, yaitu ajang balap sepeda yang melintasi bentang alam Nusa Tenggara Timur yang indah. Para peserta akan disambut oleh panorama menakjubkan, mulai dari garis pantai biru di wilayah selatan hingga bukit-bukit savana yang mempesona.
Bagi masyarakat Kabupaten Ende, ajang ini tidak hanya menjadi kegiatan olahraga semata, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan pesona daerah mereka. Banyak warga menjual produk lokal buatan sendiri, mulai dari kopi, kain tenun ikat, hingga berbagai kuliner khas. Sepanjang jalur yang dilalui, para peserta akan disambut dengan sorak sorai dan antusiasme warga sekitar.
Namun, di balik euforia tersebut, terdapat kendala yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kerusakan jalan di beberapa daerah yang menjadi rute event ini. Beberapa peserta dan panitia mengeluhkan kondisi jalan di daerah Detusoko dan Wologai yang rusak dan licin akibat hujan, sehingga membuat para peserta harus menurunkan kecepatan di beberapa titik demi keselamatan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Yohanes Maku, mengakui bahwa perbaikan jalan masih menjadi pekerjaan utama.
"Kami sudah melakukan perbaikan darurat dan menambah petugas pengamanan di titik-titik rawan. Namun, curah hujan tinggi belakangan ini membuat kondisi jalan cepat rusak kembali," ujarnya, Rabu (15/10).
Pihak panitia memastikan bahwa pelaksanaan Tour de NTT di Ende tetap berjalan aman dan lancar. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur guna mendukung perkembangan pariwisata di masa depan.
Ajang Tour de NTT ini menjadi bukti bahwa olahraga dan pariwisata dapat berjalan beriringan. Dengan adanya event seperti ini, daerah yang dilalui mendapat manfaat besar, termasuk meningkatnya kunjungan wisatawan yang ingin menyaksikan perlombaan sekaligus menikmati keindahan alam dan keragaman budaya di Kabupaten Ende.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI