Dulu, jika guru sudah menatap siswa dengan tatapan diam khasnya itu, maka siswa akan dengan seribu pertanyaan dan segera menyadari kesalahannya.Â
Maka ada yang melaporkan atau menuduh guru telah melakukan pelanggaran HAM karena sang guru menegur atau memberikan sanksi atas kesalahan siswanya.Â
Baca juga : Ajarkan Anak Tentang Toleransi
Mengembalikan kembali perspektif kemuliaan seorang guru adalah langkah nyata yang harus dilakukan semua komponen masyarakat. Tak hanya tanggung jawab lingkungan sekolah.Â
Dimulai dari keluarga yang menanamkan nilai agama dan etika, lingkungan, dan media massa pun harus berhati-hati dalam memberikan segala tontonan serta informasi. Karena baik langsung maupun tidak langsung hal-hal tersebut membentuk watak seorang siswa yang sedang proses pencarian jati diri.
Selain itu, membangun komunikasi, baik antara siswa dan guru agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung baku hantam. Jangan sampai dunia pendidikan Indonesia tercoreng dengan ungkapan "guru sibuk mengajar, sedangkan siswa asyik menghajar."
 Jadi merujuk kepada unsur pendidikan yaitu Pembinaan Kepribadian Terkait dengan bagaimana pranata social yang telah dimiliki si Anak tersebut, Bagaimana kita seorang guru bisa membimbing kejalan yang lebih baik  lagi, seoarang Pendidik harus tau berproses untuk meminimalisir tingkah laku social kepada murid/anak yang memiliki kepribadian yang buruk.
Mungkin selama ini kita mendengar budaya yang ada dalam pandangan kita adalah budaya seperti tarian, acara adat istiadat, dalam kehidupan kita pasti akan mengalami budaya dalam kesehari-harian.
Misalnya saja budaya dalam sehari-hari adalah kita bersikap dengan masyarakat atau keluarga, teman, kita harus bersikap sopan kepada orang yang lebih tua, kemudian lebih menyayangi yang muda ". Itu adalah contoh dari budaya dalam sehari-hari.
Kehidupan bangsa dan Negara dalam perwujudan terselenggarakannya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membagikan pendidikan yang merata merupakan tujuan Negara Indonesia. Diterapkannya prinsip demokrasi (menjunjung suara masyarakat), desentralisasi, keadilan dan menjujuk hak-hak asasi manusia.Â
Baca juga : Yuk, Cek Kesiapan Sekolah dan Siswa untuk Tahun Ajaran Baru