Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak Tentang Toleransi

20 Juni 2021   10:17 Diperbarui: 4 Juli 2021   08:46 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

'Ajarkan Anak Tentang Toleransi"

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, 'tolerare' yang artinya sabar dan menahan diri.  Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.

Jika anak dipukul teman mainnya. Apa yang Anda sarankan pada anak agar tidak terjadi kekerasan dan pembulian padanya. 

1. Jika anda sebagai orang tua menyarankan anak untuk diam saja, artinya anda mengajarkan membernarkan tetap mengakui kekerasan atau perilaku buruk dan kekeliruan orang lain terhadap anak sendiri.

Dampaknya: Di kemudian hari, anak akan menganggap bahwa perlakuan buruk orang lain terhadap sesama dan dirinya adalah sesuatu yang wajar, akhirnya anak tidak percaya diri dan merasa memang layak diperlakukan seperti itu, hal ini tentu akan membunuh karakter dan keberanian untuk membela sudah tidak ada padanya. 

Selain itu, anak dapat tumbuh sebagai pribadi yang terbiasa dengan kekerasan, dendam, marah, emosi yang tidak stabil dan berdampak negatif, sehingga gampang diperlukan oleh teman sebayanya.

2. Jika sebagai orang tua menyarankan anak untuk membalas dengan memukul temannya, artinya sebagai orang tua telah mengajarkan anak untuk menggunakan kekerasan, agresif, barbar, intoleransi. Agar anak mampu menyelesaikan masalah dengan cara membalas dendam bukan dengan cara memaafkan, maka tidak akan menemukan titik perdamaian.

Dampaknya: 

Anak akan memakai kekerasan untuk menyelesaikan segala persoalan atas apa yang terlah berada dalam benaknya untuk mencapai tujuan, masih juga dengan kekerasan. 

Sebagai orang tua sebaiknya apa yang harus di lakukan?

A. Melatih anak untuk berani berkata pada siapapun, di manapun keadaan tidak memungkinkan. Selalu memiliki komitmen bahwa si anak tidak mau ikuti konflik yang berkepanjangan, karena itu salah dan sebaiknya stop melakukan, karena saya tidak menyukai hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun