Mohon tunggu...
HAVLEA THAHIRA PALMA
HAVLEA THAHIRA PALMA Mohon Tunggu... Mahasiswi S1 Akuntansi Universitas Airlangga

Halo! Aku Havlea hobiku ngevlog karenaa emang aku anaknya narsis, hehehehe. Saat ini aku lagi belajar nulis blog karena emang untuk nugas tapiii selanjutnya (mungkin) mau nulis buat hasilin cuan WKWKWKW

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Benarkah AI Akan Lenyapkan Peran Akuntan?

15 Mei 2023   14:51 Diperbarui: 15 Mei 2023   14:57 3934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : canva

Artificial Intelligence adalah teknologi kecerdasan buatan yang dirancang oleh manusia berupa system komputer atau robot yang dibuat untuk membantu meringankan pekerjaan manusia itu sendiri. Baru-baru ini teknologi AI disebut dapat menggantikan peran manusia di era society 5.0. Konsep Society 5.0 digagas oleh Federasi Bisnis Jepang di mana konsep ini merupakan era berkelanjutan dari era revolusi industry 4.0 yang memungkinkan manusia menggunakan AI dan robot untuk menyelesaikan pekerjaan manusia itu sendiri. Di era society 5.0, teknologi AI dan robot akan berdampingan dengan kehidupan kita sehari-hari bahkan pada era ini AI dan robot lah yang akan melayani manusia. Melihat perkembangan yang terjadi di era society 5.0 tentunya sangat mengkhwatirkan karena tugas manusia akan tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan. Akan banyak sekali peran yang akan digantikan oleh AI yakni peran profesi atau ahli teknologi, guru, layanan pelanggan, bahkan akuntan. Namun, benarkah peran akuntan akan tergantikan?

Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran terhadap transaksi keuangan sehingga informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh pihak eksternal dan internal. Pihak yang mengolah informasi keuangan adalah akuntan. Istilah akuntan mengacu pada seseorang yang ahli atau memiliki kemampuan dalam melaksanakan proses yang terdiri dari atas pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan atau siklus akuntansi yang terdiri dari mencatat transaksi, melakukan penjurnalan, posting buku besar, neraca saldo sebelum disesuaikan, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, dan jurnal penutup. Istilah lain dari akuntan adalah seseorang yang melakukan audit atau menganalisis laporan keuangan. Profesi akuntan sendiri terbagi menjadi empat yakni : akuntan internal, akuntan eksternal atau publik, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Akuntan internal merupakan akuntan yang bekerja di suatu perusahaan sedangkan akuntan eksternal atau publik adalah akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP).

Dalam perkembangan teknologi yang sangat dinamis, kehadiran artificial intelligence tidak dapat terelakan. Mau tak mau semua bidang harus menerapkan AI agar dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih, tak terkecuali pada bidang akuntansi yang sangat akrab kaitannya dengan AI. Akuntansi menerapkan AI pada beberapa sub bidang yakni :

  • Audit. Akuntansi tak luput dengan yang namanya audit. Audit adalah suatu proses pemeriksaan laporan keuangan untuk memastikan bahwa suatu laporan keuangan sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan adanya AI maka proses audit akan lebih memudahkan akuntan untuk memeriksa laporan keuangan karena AI dapat memeriksa lebih teliti dan dapat digunakan dalam jumlah data besar (big data). Sehingga proses audit akan lebih cepat dan tepat.
  • Manajemen Risiko. Dengan hadirnya AI maka akan membatu akuntan untuk menemukan suatu kasus kecurangan (fraud) karena dengan AI akan mampu untuk mengetahui bentuk data yang berbeda.
  • Peraturan Penyesuaian dan Pelaporan. AI akan membantu peran akuntan dalam mengatur tata regulasi yang berjalan seperti data mengenai portofolio investas.
  • Analisis Tren. AI akan membantu para akuntan untuk mengumpulkan data yang kemudian akan dianilis sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil prediksi yang berkualitas berdasarkan fakta dan data yang ada.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, ia mengatakan jika dalam waktu 5 tahun ke depan profesi seperti akuntan, jasa penilai, dan aktuaris akan tergantikan oleh robot. Menurut beliau, penggunaan robot atau AI dapat menggunakan system algoritma dalam menjalankan pekerjaan. Michael Osborne dan Carl Frey, peneliti dari Universitas Oxford, tekah melakukan riset mengenai risiko otomatisasi yang akan dihadapi oleh suatu profesi. Hasil menunjukkan jika profesi akuntan memiliki risiko tinggi untuk digantikan oleh AI yakni sebesar 95%. Peran para profesi akuntan di 20-30 tahun ke depan diprediksi akan terdisrupsi oleh adanya perkembangan teknologi, khususnya artificial intelligence (AI).

Dari penjelasan di atas, tentunya timbul pertanyaan di benak kita semua. Lantas untuk apa perusahaan masih tetap membutuhkan jasa para Akuntan?. Apakah jasa para Akuntan sudah benar-benar tidak dibutuhkan lagi? ". Jawabannya tergantung. Sebenarnya peran para Akuntan tidak akan tergantikan sepenuhnya oleh artificial intelligence (AI) melainkan peran Akuntan hanya bergeser saja. Namun, seorang Akuntan akan benar-benar tergantikan posisinya oleh AI apabila ia tidak meningkatkan skillsnya, khususnya skills di bidang teknologi. Oleh karena itu, Akuntan harus selalu belajar mengenai skills baru untuk menjaga eksistensinya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa skills yang paling penting untuk dimiliki seorang Akuntan adalah : 1. Manajamen bisnis; 2. Analisis risiko; 3. Teknologi informasi (Alhabsyi, 2017).

Perlu diketahui juga bahwa AI tidak dapat dijalankan untuk melakukan suatu tugas tanpa adanya peran dari manusia itu sendiri mengingat jika AI hanya akan bekerja sesuai instruksi. Dalam setiap proses akuntansi yang terjadi, kehadiran sosok Akuntan sangat diperlukan adanya untuk pengambilan keputusan atau judgement di mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh AI. Di dunia Akuntansi terdapat beberapa klien dengan keinginan atau masalah yang berbeda tergantung dengan laporan keuangan perusahaan masing-masing. Sehingga ketika dihadapkan dengan keadaan seperti ini, AI tidak dapat menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan oleh AI belum bisa menentukan kelengkapan data dalam sebuah proses, pihak-pihak yang belum terlihat, serta peniliain atas wajar atau tidaknya sebuah asset. (Willington, 2016).

Artificial Intelligence tidak mampu sepenuhnya untuk menggantikan peran para Akuntan. Namun, Akuntan perlu untuk melakukan langkah-langkah yang tepat agar tetap dapat untuk bersaing di era society 5.0. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan para Akuntan adalah :

  • Awareness. Akuntan harus selalu awaree atau sadar terhadap perkembangan teknologi atau artificial intelligence (AI) denga cara melihat kesempatan yang muncul.
  • Education. Institusi pendidikan harus diberi tekanan agar mampu untuk membuat kurikulum yang relevan bagi para mahasiswa/I Akuntansi untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada dengan memberikan pelatihan coding dan cloud compouting.
  • Professional Development. Peningkatan kinerja organisasi profesi beserta program pengembangan profesionalnya. Hal ini guna meningkatkan skills untuk melakukan presentasi online dan face-to-face mengenai pengembangan artificial intelligence (AI) dan mempelajari dampak tersebut bagi anggota organisasi profesi.
  • Reaching Out. Para Akuntan dirasa kurang memiliki kontrol atas data serta Environmental Accounting masih sangat bergantung pada informasi fisik yang diperoleh dari tanggungjawab para engineers.

REFERENSI  

Triatmaja, M. F. (2019). Dampak Artificial Intelligence (AI) pada Profesi Akuntan. Seminar Nasional dan The 6th Call for Syariah Paper 9 (SANCALL)  2019.

Lubis, M. S. Y. (2021). Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur Terpadu

Peran Artificial Intelligence Dalam Akuntansi. 2019. Binus University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun