Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maafkan

18 Desember 2020   02:22 Diperbarui: 18 Desember 2020   02:27 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.discovermagazine.com

Rina terkejut saat diberitahu ibunya kalau dia bukan anak kandung ibunya. Rina begitu marah. Seharusnya ibunya memberitahu dirinya sejak dulu sehingga dia tahu kalau dia bukan anak kandung ibu. Kini saat Rina hendak menikah, mengapa ibu baru memberitahukan? Rina begitu mencintai dan mengagumi ibunya. Ibunya singel parent yang berjuang sendiri membesarkan Rina sampai Rina bisa sesukses ini. Rina begitu marah kepada ibunya.

            "Mengapa ibu tak memberitahukan aku? Lalu siaap ibuku?" ibu mulai terisak

            "Jangan menangis bu, siapa ibu aku. Kenapa ibu tak memberitahu aku?" Rina mulai berteriak

            "Lalu aku harus bagaimana dengan keluarga mas Dani?. Apa mereka juga harus tahu kalau aku bukan anak ibu?' Rina mulai marah pada ibunya. Rina mulai membentak ibunya.

            "Tenang, tenang Rina, ibu akan beritahu tentang ibumu. Ibu takut Rina, kau akan meningalkan ibu kalau tahu ibu bukan ibu kandungmu. Sekarang ibu memberitahu karena kamu mau menikah. Kamu harus tahu kebenarannya. Maafkan ibu, nak,"tukas ibu. Rina begitu marah dan tak terima alasan ibunya. Ibunya memberikan alamat tempat ibu kandungnya.

Rina menatap rumah kecil di desa di kabupaten Garut. Seorang ibu yang nampak tua  duduk di teras rumah sambil mengunyah sirih .

            "Ini ruamhnya bu Iyem?" tanya Rina.

            "iya, hapunten, abdi Iyem." Ibu itu memperhatikan gadis cantik di hadapannya. Rina terpana. Ini ibunya. Jauh dari harapan yang dia bayangkan. Ibunya hanya seorang wanita desa.

            "Ibu, aku Rina , anaknya bu Susi." Rina memandang ibunya. Ibu itu terlihat cuek saja. Tetap sibuk dengan sirihnya. Rina terdiam . Dari dalam rumah ada seorang perempuan .

            "Mau ketemu siapa?' tanyanya sopan dan mempersilakan Rina untuk duduk. Rina menyampaikan keinginnanya bertemu dengan ibu kandungnya.

            "Oh, jadi ini teh Rasti?. Dulu mak Iyem memberi nama anaknya Rasti,"tukasnya. Bu Ida inilah yang selama ini merawat bu Iyem.  Bu Iyem mengalami depresi berat setelah anaknya diberikan pada ibunya. Ternyata dirinya adalah hasil hubungan gelap antara kepala desa dengan ibunya. Untuk menutupi malu akhirnya bu Iyem mau menyerahkan dirinya ke ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun