Berada di titik Nol kilomter di Jogjarata serasa kita berada di jantung kota .Hampir tak pernah sepi di sana.Mulai dari subuh sampai malam hari sampai dini hari masih saja ramai, inilah denyut kota Jokjakarta.Â
Dan titik nol ini merupakan saksi sejarah dari perjuangan masarakat Jogjakarta beserta TNI. . Di sini peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 terjadi. Dimana TNI dan pejuang kita menggempur tentara Belanda dari banyak penjuru arah. Tujuannya untuk memukul kembali Belanda setelah agresi militer Belanda II di bulan Desember tahun 1948.
 Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX dan Letkol Soeharto merencanakan serangan ini. Jadi setelah persiapan selesai serangan akan dilaksanakan tanggal 1 Maret di mulai pukul 6.00.pagi.Â
Jadi di titik nol ini pejuang kita bersama TNI melakukan penyerangan dari segala penjuru arah. Perlu melakukan serangan karena saat itu Jogjakarta adalah ibu kota Republok Indonesia.Â
Jadi untuk meyakinkan UNCI ( United Nation Commission for Indonesia) bahwa Indonesia masih kuat.Juga agar wartawan asing bisa mengabarkan berita  pada dunia kalau NKRI masih ada dan berdaulat. Sirene tanda mulainya serangan atau istilah di Jogjakarta gaug.
Gaug masih ada, ada di sebelah pasar Bringharjo dan akan dibunyikan saat peringatan kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus tepat jam 10.00. Dan orang yang berperan dalam serangan ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX , dan jenderal besar Sudirman.Dan dalam waktu 6 jam, TNI dan pejuang kita bisa merebut kembali kota Jogjakarta. Dan di sekitar tugu di sana dibangun monumen searngan umum 1 Maret.
Kalu melihat titik nol kilomter Jogjakarta, beberapa yang bisa kita lihat seperti
- Banyak bangunan peninggalan Belanda.Bangunan kantor pos, bangunan yang tak pernah berubah fungsi sejak jaman Belanda. Ada juga Kantor Bank BNI.Ada gdeung bank Indonesia dan ada juga istana kepresidenan Gedung Agung yang katanya dulu digunakan untuk tempat tinggal residen Belanda.
- Juga banyak musisi jalanan yang beraktivitas di sana.Musisi Jogjakarta yang mengapresiasikan jiwa seni mereka di jalanan.akibatnya suasana titik nol ini menjadi hidup.
- Memiliki taman mungil. Taman ini ditata dengan baik dengan bunga-bunga yang cantik yang tentunya harus dirawat dan jangan dikotori dengan sampah.
- Aktivitas dari beberpa komunitas juga sering ada di sini. Seperti komunitas fotografi, komunitas sepatu roda, sepeda BMX dan masih banyak yang lainnya
- Pasar malam Malioboro yang letaknya tak jaun dari titik nol , bisa memuaskan hobi belanja batik dengan harga murah dan banyak pernak pernik dijual di sana.
- Pawai budaya. Seringkali diadakan pawai budaya di sekitar titik nol ini.Aneka karnaval, pawai baik daerah, nasional maupun internasional sering diadakan di sini.
Begitu juga di sekitar sana ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi
- Benteng Vredebrug. Benteng yang dibangun oleh Belanda ini bisa dilihat bangunan-bangunannya dan sejarah dibaliknya. Juga terdapat museum tentang sejarah meraih dan mempertahankan kemerdekaan.
- Taman pintar. Tempat wisata yang bisa mengedukasi anak-anak. Di tempat ini anak-anak bisa belajar banyak hal yang menambah wawasan mereka
- Pasar Bringharjo. Pasar yang sudah cukup lama dan terkenal. Banyak yang bisa dibeli di dalam pasar Bringharjo ini.
Jadi tak ada salahnya ya ke Joggjakarta melihat titik nol kilomter jantung kota Jogjakarta. Apalagi di sekitar sana banyak daya tarik sendiri untuk dilihat oleh masarakat. Dan foto-foto juga bisa dilakukan , apalagi yang suka selfi. Tempat ini juga bagus untuk tempat berfoto ria.