Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pertama Kali Mencicipi Mie Aceh

20 Juli 2016   02:52 Diperbarui: 20 Juli 2016   03:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beragam kuliner khas Indonesia yang beragam sehingga kadang kita tak sempat mencicipi semua kuliner yang ada di banyak daerah di negara kita tercinta ini. Bayangkan waktu aku melihat dan membaca tentang mie Aceh dari beberapa teman blogger, rasanya ingin mencicipi. Tapi tak mungkin aku datang ke kota Aceh karena letaknya jauh dari tempat tinggalku. Kebetulan baru-baru ini di kedai warung kongkow dekat rumahku menjual mie Aceh. Tak pelak aku ingin merasakan apa nikmatnya mie Aceh yang pernah aku lihat dan baca. Seporsi mie Aceh ada di hadapanku.

Menurut cerita sejarah adanya mie Aceh di Aceh ini banyak yang tak tahu, tapi kebanyakan kuliner di suatu daerah itu dipengaruhi budaya lokal Aceh serta pengaruh budaya asing yang datang ke daerah Aceh. Sup yang berbasis kuah kari kental ini sangat dipengaruhi oleh masakan India . Dan mienya mendapat pengaruh dari Cina. Sedangkan penyajian yang dilengkapi oleh daging kambing/sapi menunjukan nilai islami di daerah Aceh. Ada juga yang menambahkan seafood karena letak Aceh yang berada dekat selat Malaka, Laut Andaman dan samudra Indonesia, juga kehidupan masarakat Aceh sebagai petani, nelayan.

Ciri khas dari mie Aceh ini adalah mienya adalah mie kuning yang dicampur dengan irisan daging atau makanan laut dengan kuah sup yang kental yang beraroma pekat dan pedas. Mie Aceh ini ada dua varian yaitu mie Aceh goreng/kering dan mie Aceh kuah/basah. Dua-duanya sama saja mempunya cita rasa yang sama, sama-sama  pedas . Rasa pedas di sini bukan karena cabai tapi rempah-rempah yang banyak digunakan  sehingga memberikan cita rasa yang berbeda. Nah , inilah yang aku rasakan, rempah-rempah yang begitu kentara dibandingkan kalau kita makan mie di pulau Jawa. Perbedaan yang mencolok ya dari rempah-rempahnya. Seporsi mie  Aceh ini membuat lidahku bergoyang. Cukup bisa diterima oleh lidah Jawaku.

Mau membuat mie Aceh??? Tentunya resep ini bisa dicobaa karena ini resep mie Aceh sederhana yang  bisa dicoba di rumah sehingga kita bisa menikmati mie Aceh tanpa harus ke Aceh.

Bahan utama mie Aceh

  • 400 gr mie kuning
  • 300 gr daging sapi dipotong-potong dadu kecil
  • 150 gr udang kupas
  • 150 gr kol dibuang tengahnya
  • 60 gr taoge
  • 6 buah bawang merah diiris tipis
  • 750 ml kaldu sapi
  • Buah tomat merah diiris dadu
  • 2 buah bawang putih diiris tipis
  • 2 sendok  makan seledri cincang halus
  • 1 batang bawang daun iris halus
  • 2 sendok teh garam
  • 2 sendok kecap manis
  • 3 sendok makan untuk menumis.

Bumbu yang dihaluskan

  • 8 buah bawang merah
  • 4 buah cabai merah
  • 3 buah bawang putih
  • 3 cm kunyit
  • 2 sendok makan kari bubuk
  • 1 sendok teh merica butiran

Cara membuatnya:

  • Panaskan minyak goreng tumis bawang merah, putih dan bumbu yang dihaluskan sampai harum
  • Tambahkan kaldu dan daging biarkan mendidih di api kecil sampai daging empuk.
  • Masukan udang, tomat, seledri., bawang daun dan garam sampai udang matang dan berubah warna.
  • Tambahkan sayuran seperti kol, tauge kecap manis dan mie
  • Aduk rata sampai matang semua.

Nah, itulah pengalaman pertama aku mencicipi mie Aceh. Sungguh tak menyesal. Rasa rempah-rempah yang unik bagi lidah Jawaku tak membuat rasa mie Aceh ini tak enak. tapi lezat di lidah.  Jadi bagi yang penasaran dengan mie Aceh bisa coba resep ini atau kalau di daerahnya sudah ada gerai yang menjual mie Aceh bisa merasakan sensasi mie Aceh tanpa kita harus pergi ke Aceh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun