Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Berpikir Statis

2 Juni 2010   18:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu penyebab kesengsaraan bagi sebagian orang adalah mereka statis dalam urusan tertentu dan tidak mau menerima alternative lainnya. Contoh dari hal itu adalah seseorang yang membuat target tertentu dihadapan mereka. Jika ia tidak mampu merealisasikannya atau jika ia terhalang dengan sesuatu kondisi yang tidak mampu ia atasi, hal itu menjadikannya merasa gagal. Ia seakan-akan mengatakan,”Hanya ini yang dapat kulakukan dan tidak ada yang lainnya.”

Kestatisan dalam urusan tertentu benar-benar merupakan salah satu sumber kesedihan dan kesengsaraan bagi orang yang berjiwa statis. Orang yang berjiwa seperti itu seharusnya menyadari bahwa dunia memiliki bidang yang luas. Oleh karenanya, fleksibilitas seseorang sangat dibutuhkan.

Ketika kita telah meninggalkan kestatisan, kita benar-benar akan melihat dihadapan kita begitu banyak bidang yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Seumpamanya, kadang kita mengatakan,”Saya tidak dapat berdagang atau berniaga (bisnis), dan tidak mungkin saya mampu untuk itu.” Selanjutnya Andapun mengeluarkan banyak alasan demi pembenaran perkataan Anda. Padahal, apakah Anda telah benar-benar mencoba untuk berbisnis atau berdagang? Cobalah, barangkali Anda bisa sukses dalam hal berbisnis atau berdagang dengan kesuksesan yang Anda belum bayangkan sebelumnya.

Janganlah Anda menyangka bahwa ketika Anda kehilangan pekerjaan, berarti Anda rugi segala-galanya. Jangan beranggapan seperti itu sama sekali. Terkadang, Anda justru akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Janganlah Anda menyangka bahwa ketika kondisi menjadikan Anda gagal pada urusan sesuatu, berarti Anda akan gagal pada urusan yang lainnya. Jangan beranggapan seperti itu sama sekali. Mungkin Anda akan sukses di lain hal, maka jangan pernah berhenti berpikir lurus berkarya cipta. Syaratnya adalah bersikap fleksibel. Jangan hanya meletakkan satu pilihan di hadapan Anda karena bila ternyata Anda kehilangan pilihan itu, Anda akan kehilangan segalanya. Insya Allah bila kita memegang kata-kata ini dalam pikiran kita, maka kita tidak akan fakir sedikitpun....Insya Allah

Bila Anda meluaskan jangkauan dan Anda perluas pula bidang pekerjaan lalu focus yang belum pernah Anda coba. Kadang Anda dapat sukses disalah satu bidang pekerjaan dengan kesuksesan yang tidak diduga sebelumnya. Jangan takut gagal, perasaan takut gagal adalah hal yang mesti dihilangkan karena hal itu menggambarkan sisi kegelapan yang ada didalam jiwa manusia. Perasaan takut ini akan menghalangi keberhasilan Anda. Perasaan takut ini akan menghalangi Anda untuk menjadi sosok yang istimewa. Dan untuk inilah saya menulis uraian ini agar bisa menjadi motivasi terutama pada diri sendiri. Hal uraian masalah “takut gagal” klik di sini atau baca artikel sekaitan di http://asrulhoeseinbrother.blogspot.com atau di klik di sini....ini semua untuk mengingatkan diri sendiri...........tdk lebih dari itu....hitung2x sebagai pengikat diri, supaya tdk berpikir statis...Amin

Mari membangun pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun