Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan Capres! PDI-P Jadi Follower Koalisi dan Potensi Kalah Pilpres 2024

9 Oktober 2022   07:49 Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:57 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kolase Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Sumber: Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia)

"Syarat pertama politik bukanlah kecerdasan atau stamina, tetapi kesabaran. Politik adalah permainan jangka panjang dan kura-kura biasanya akan mengalahkan kelinci."

Satu tanda besar PDI-P berpotensi mengekor di Pilpres 2024, dengan diperintahkannya Puan Maharani Ketua DPP PDI-P dan Ketua DPR RI menemui para Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol), oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputeri, yang juga ibu kandungnya.

Pertanyaannya, kenapa baru sekarang blusukan? Bisa dipastikan dalam analisa politik sederhana, bahwa rencana atau keinginan Puan mau jadi capres muncul belakangan pasca Ganjar bergerak. Mulailah muncul resistensi terhadap Ganjar. Semua jadi bingung, termasuk Presiden Jokowi.

Makanya Puan dipaksa oleh Megawati blusukan. Inilah yang membuat Megawati dan elit-elit PDI-P sepertinya gagap bila ada yang bertanya tentang siapa capres PDI-P. Hanya sebuah jawaban klize saja.

Sebelumnya, Puan hanya dipersiapkan jadi cawapres guna berpasangan Prabowo Subianto (kalkulasi bergabungnya Partai Gerindra di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf). Penulis sudah bahas sebelumnya di "Prabowo-Puan Pasangan Paling Berpeluang di Pilpres 2024".

Catat!!! Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, sebuah jabatan sungguh sangat terhormat, mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Kondisi ini terbalik dari biasanya, PDI-P pemenang Pemilu 2019, koq repot sekali menemui para Ketum Parpol dibawah level PDI-P?! Jelas merendah demi tujuan hanya ingin menemukan adanya elit yang potensi mau jadi pasangannya sebagai cawapres.

Seharusnya PDI-P didatangi, namanya saja pemenang Pemilu 2019 dan terlebih sebagai pemegang kendali pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, dan juga satu-satunya Parpol yang mencapai presidential threshold 20 persen. 

Kurang apa coba? PDI-P full power, tapi senyatanya rendah banget dengan strategi atau manuver Puan mengunjungi para ketua-ketua parpol. Di satu sisi ada kadernya, Ganjar Pranowo yang punya elektabilitas tinggi?.

PDI-P yang selama ini dikenal hebat dalam pengkaderan dan menghargai perjuangan kader. Namun senyatanya, karena sebuah ambisi besar darah biru PDI-P, maka semuanya luluh ditelan syahwat duniawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun