Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Penggalan bait lagu berjudul "Berita Kepada Kawan" yang diciptakan dan dipopulerkan oleh penyanyi dan penulis lagu lagendaris Ebiet G Ade pada tahun 1978.
Ebiet menulis lagu itu setelah bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng. Kini, lagu tersebut begitu pas menggambarkan bencana banjir Jakarta awal tahun 2020.
Baca tanda zaman demikian pula pesan Nabi Muhammad Saw. Gempa bumi, banjir, longsor, tsunami, kebakaran dan lainnya merupakan bala tentara Tuhan Ymk turun memberi peringatan pada manusia ciptaan-Nya agar bisa memaknai hidup dengan tidak semena-mena memperlakukan bumi dan isinya.
Prihatin dan turut berduka pada keluarga korban atas adanya banjir Jakarta dan sekitarnya tepat diawal Januari 2020 ini yang sungguh maha dahsyat.Â
Tapi yakinlah bahwa semua itu memiliki makna positif. Kegagalan atau kesusahan itu pasti baik, sementara kesuksesan belum tentu baik.
Baca juga:Â Jokowi: Upaya Pengendalian Banjir Jakarta Terhambat Sejak 2017
Banjir Kiriman Diprediksi Rendam 13 Kelurahan di Jakarta, Ini Daftarnya
"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana" Presiden Jokowi.
Banjir Jakarta sebagai Peringatan Keras
Sungguh dahsyat banjir Jakarta yang terjadi di awal tahun 2020 dan bisa jadi merupakan banjir yang terhebat serta mengalahkan banjir tahun-tahun sebelumnya.Â