Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rakyat Menggugat Kebijakan Larangan Penggunaan Kantong Plastik

2 April 2019   00:55 Diperbarui: 2 April 2019   13:03 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis Tahun 2019 merupakan reinkarnasi Kantong Plastik Berbayar Tahun 2016. Sumber: Pribadi.

Memang pemerintah dan pemda sedikit aneh dan sungguh mengherankan dalam sikapi sampah dan lebih khusus sampah plastik. Satu sisi melarang penggunaan produk (itupun hanya produk tertentu saja), dilain sisi membiarkan adanya kebijakan untuk menjual kantong plastik. Bukankah ini merampok dan mencabit-cabit hak azasi manusia atau hak keperdataan masyarakat. Karena penyediaan kemasan (termasuk kantong plastik) dalam jual-beli itu menjadi kewajiban penjual atau pedagang. Hal ini jelas diatur dalam KUH Perdata. 

Dimana keadilan itu terparkir, hanya dengan alasan semu untuk menyelamatkan lingkungan ? Bukankah kita akan malu besar dan harus bertanggungjawab bila kelak rakyat Indonesia menemukan kecurangan yang menggerogitinya atas ulah kita sendiri yang terlalu serakah dengan menggunakan syahwat kekuasan tanpa batas. Mari kita akhiri sandiwara pembohongan publik yang maha dahsyat tersebut dan kembali kita berpikir logis untuk menata republik ini yang berkeadilan. 

Jakarta, 1 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun