Mohon tunggu...
Hasonangan Nasution
Hasonangan Nasution Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pencari

tak henti mencari......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapan Mudik, Bang?

4 April 2020   10:10 Diperbarui: 4 April 2020   10:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rencana mudik lebaran Idulfitri tahun ini terancam gagal. Mudik Lebaran Idulfitri telah menjadi tradisi, yang entah kapan dimulainya, bagi ummat Islam. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara berpenduduk muslim di dunia seperti Malaysia, Turki.

Mudik lebaran Idulfitri memiliki arti sangat penting. Ada perasaan sedih dan rasa bersalah bila tidak bisa mudik lebaran Idulfitri.  Karenanya segala daya dan upaya akan dikerahkan agar  dapat mudik lebaran Idulfitr. Bahkan saat ini di Indonesia,mudik lebaran Idulfitri telah menjadi agenda nasional. Saat mudik lebaran Idulfitri, terjadi pergerakan manusia dari kota ke desa secara besar-besaran dalam rentang waktu yang singkat. 

Terminal Bus,  setasiun kereta api,  pelabuhan laut dan udara penuh sesak oleh pemudik yang ingin menggunakan transportasi umum. Jalan protokol antar kota dan jalan toll juga sesak oleh berbagai jenis kenderaan pemudik.


Namun mudik lebaran Idulfitri 1441 tahun ini terancam gagal. Pandemi virus Covid-19 yang menjadi lantaran. Virus yang penyebarannya bisa sangat masif melalui kontak langsung antar individu ini, memaksa masyarakat untuk menjaga jarak antar individu secara fisik. Pergerakan individu pun dibatasi. Kerumunan mesti dihindari. Alat transportasi umum nyaris berhenti. Pemerintahpun menghimbau untuk tidak mudik tahun ini. Cukup beralasan, karena di Wuhan pun covid-19 ini menyebar masif saat musim mudik Imlek.


Di tengah kegalauan,   President RI Bapak Joko Widodo melontarkan wacana yang menarik dan pantas untuk diapresiasi. Seperti yang diberitakan oleh Tempo.co pada Kamis 2 April 2020 pkl 10.20 wib.


"Mungkin untuk mudik, dalam rangka memenangkan masyarakat, alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya, mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi.  



Tradisi mudik memang bukan hanya ada di Indonesia saja. Di banyak negara mudik juga menjadi tradisi meski dalam moment yang berbeda. Thanks Giving di Amerika,  Diwali di India, Imlek di China, IdulAdha di Banglades, di antaranya.


Bila  penggantian hari libur nasional lebaran idulfitri diinisiasi oleh pemerintah, berarti pemerintah akan memfasilitasi prosesi "mudik pengganti" ini sebagaimana mudik idulfitri. "Mudik pengganti" ini pun pastinya menjadi mudik nasional.


 Ini dia...Kapan moment yang tepat untuk dijadikan sebagai pengganti  tradisi mudik lebaran  Idulfitri?


Mudik lebaran Idulfitri merupakan tradisi yang berhubungan langsung dengan hari besar agama,  agama Islam dalam hal ini. Dalam Islam,  sesuai hadits nabi yang diriwayatkan oleh Annasai dan Imam Ahmad,  ada 2 hari raya dalam Islam; Idulfitri dan IdulAdha. Idulfitri hari raya setelah puasa Ramadhan,  sementara IdulAdha pada saat dilaksanakan ibadah haji,  wukuf di Arafah. IdulAdha disebut juga dengan lebaran haji dan lebaran qurban. Karena tradisi mudik ini berhubungan dengan agama,bila momentnya ingin digeser, maka IdulAdha adalah moment yang paling tepat. Ide menggeser moment mudik dari Idulfitri ke IdulAdha sudah pernah muncul. Saya pernah membacanya dalam artikel di surat kabar nasional,  sayangnya lupa siapa penulisnya.


Negara yang warga Muslimnya memiliki tradisi mudik saat IdulAdha di antaranya Banglades dan Mesir.


Ide ini layak untuk dikembangkan karena dapat mengurangi mudharat yang terjadi saat mudik lebaran idulfitri. Dan mendatangkan manfaat besar di kemudian hari.


Di antara manfaat mudik nasional IdulAdha atau Lebaran Haji.


1.Moment penting saat lebaran haji ada 2; shalat iduladha dan penyembelihan hewan qurban. Dua moment ini tidak harus dilaksanakan pada hari yang sama. Dan lebaran haji memiliki rentang waktu yang relatif panjang;  dari tanggal 9 sampai 13  Dzulhijjah. Tanggal 9 puasa Arafah,  tanggal 10 IdulAdha dan pemotongan hewan qurban,  tanggal 11,12 dan 13 hari tasyrik (haram berpuasa), dan waktu pemotongan hewan qurban.


2.Penyebaran waktu mudik relatif panjang.  Target waktu mudik tidak hanya shalat Iduladha tapi bisa juga pemotongan hewan qurban. Maka bisa saja pemudik shalat iduladha di tempat dia bersomisili. Lalu berangkat mudik setelah shalat Iduladha dengan target memotong hewan qurban di desa.


3.Mudik lebaran haji membuat umat Islam dapat beribadah lebih khusyu saat 10 hari terakhir Ramadlan. Dan puasa sunah 6 hari di bulan syawal.


4.Menggairahkan para peternak kambing dan sapi di  desa serta menggerakkan ekonomi masyarakt desa. Karena pequrban akan membeli dan memotong hewan qurban di desa masing masing.


5.Peredaran uang akan lebih banyak di desa saat mudik IdulAdha dibanding mudik lebaran idulfitri.


6.Para pemudik, dan petugas yang mengurusi mudik tidak harus meninggalkan puasa Ramadlan.


7.Tradisi saling memaafkan saat Idulfitri bisa juga dulakukan saat IdulAdha.


8.Silaturrahmi dengan kerabat dan handai taulan akan lebih berkesan dengan adanya pemotongan hewan qurban.


9.Kesucian dan kekhusyuan Idulfitri tidak akan berkurang walau yang mudik hanya sedikit.


IdulAdha moment yang sangat pas untuk dijadikan Mudik Nasional menggantikan mudik lebaran Idulfitri. Bukan hanya pada tahun 2020.
Setuju..!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun