Mohon tunggu...
Hasna Mufida 22104080028
Hasna Mufida 22104080028 Mohon Tunggu... UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Manusia yang berpetualang menjadi kehidupan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penanaman Karakter Islami di Kalangan Anak Sekolah Dasar

14 April 2025   22:51 Diperbarui: 15 April 2025   07:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Siswi Membaca Al-Quran Sambil Menunggu Adzan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Karakter adalah bagian penting dari kehidupan seseorang. Karakter yang baik akan membentuk kepribadian yang mulia, dan ini perlu dibangun sejak usia dini. Terutama bagi anak-anak SD, masa ini adalah waktu yang tepat untuk mulai menanamkan nilai-nilai karakter Islami yang akan menjadi dasar dalam kehidupan mereka ke depan.

Penanaman karakter Islami sejak dini bukan hanya tentang menghafal ayat-ayat atau doa harian, tetapi juga menanamkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Seperti kejujuran, sopan santun, tanggung jawab, disiplin, serta kasih sayang terhadap sesama. Anak-anak yang tumbuh dengan nilai-nilai tersebut akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Anak-anak usia Sekolah Dasar sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan pembentukan kepribadian. Di masa ini, mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat dan dengar, baik dari guru, orang tua, maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu, membiasakan anak-anak dengan nilai-nilai Islami akan sangat berpengaruh terhadap cara berpikir dan bertindak mereka di kemudian hari.

Misalnya, ketika anak diajarkan untuk mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai sesuatu dan "Alhamdulillah" setelah menyelesaikan, anak belajar untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitasnya. Hal sesederhana ini akan membentuk kesadaran spiritual yang tinggi sejak dini.

Sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan karakter Islami kepada anak-anak. Guru bukan hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi teladan. Sikap guru yang ramah, sabar, dan adil akan memberikan contoh nyata bagi siswa. Pembelajaran agama Islam di sekolah tidak hanya sebatas teori, tetapi perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari anak.

Contohnya, saat guru mengajarkan tentang kejujuran, guru bisa memberi tugas atau permainan sederhana yang menantang siswa untuk berkata jujur dalam situasi tertentu. Selain itu, kegiatan seperti salat berjamaah, tadarus bersama, atau kegiatan sosial seperti infak juga menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter Islami.

Penanaman karakter Islami tidak cukup hanya di sekolah. Lingkungan rumah adalah tempat utama pendidikan anak. Orang tua harus menjadi contoh pertama dan utama dalam menunjukkan perilaku Islami. Misalnya, dengan membiasakan anak shalat tepat waktu, berkata baik, serta membantu pekerjaan rumah.

Orang tua juga perlu menyediakan waktu untuk berbicara dengan anak, membacakan kisah-kisah nabi, atau menjelaskan arti penting dari akhlak mulia. Ketika anak merasa didengar dan dihargai, ia akan lebih mudah menerima nilai-nilai yang diajarkan.

Di zaman modern seperti sekarang, anak-anak sangat mudah terpapar informasi dari media sosial dan internet. Jika tidak diawasi dengan baik, mereka bisa menyerap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, penanaman karakter Islami sejak dini menjadi semakin penting sebagai benteng dari pengaruh negatif.

Dengan karakter Islami yang kuat, anak akan lebih mampu membedakan mana yang baik dan buruk, serta menjaga diri dari perilaku yang tidak sesuai. Anak yang terbiasa dengan nilai kejujuran, akan menghindari kebohongan. Anak yang terbiasa disiplin, akan lebih mudah mengatur waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun