Mohon tunggu...
Hasna Aminy
Hasna Aminy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2022 UIN Jakarta

Halo, nama saya Hasna Fadhilah Aminy. Panggil saja Hasna agar lebih singkat. Usia saya 20 tahun dan sedang mengalami quarter-life crisis (becanda). Meski pada hidup saya tidak ada yang terlalu menarik, namun saya akan berusaha untuk menceritakan tentang diri saya. Saya adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Perbankan Syariah, namun sejujurnya saya sama sekali tidak memiliki ketertarikan dalam hal bisnis dan ekonomi atau bahasa kerennya adalah: salah jurusan. Alasan utamanya adalah karena saya memiliki love-hate relationship dengan segala hal yg berhubungan dengan angka atau berhitung karena saya lebih tertarik kepada hal yang berbau ilmu sosial politik/ ilmu komunikasi dibanding hal hal seperti ekonomi atau bisnis. Bahkan saya sempat menunda kuliah saya selama 1 tahun (gap-year) untuk mengejar jurusan impian saya, yautu Hubungan Internasional. Saya bukan mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus atau bisa disebut mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) karena saya sepertinya lebih tertarik pada kegiatan volunteer di luar kampus atau bekerja secara part time. Saya juga cenderung memiliki pribadi yang tertutup atau introvert sehingga saya juga tidak banyak memiliki teman dekat dan hanya beberapa saja. Saya belum bisa menjelaskan cita cita saya secara spesifik tapi yang jelas, cita cita saya adalah bisa membahagiakan diri dalam hal materi dan intinya tenang dalam menjalani hidup. Saya lumayan memiliki ketertarikan kepada bidang seni, yaitu menggambar dan lettering. Saya juga cukup mempunyai minat terhadap karya sastra, seperti novel karya Tere Liye. Saya juga suka menonton film genre slice of life, komedi, dan romansa. Saya cenderung menyukai musik dan lagu yang berasal dari barat/western, contohnya seperti One Direction, Lana Del Rey, The 1975, The Chainsmokers, Ed Sheeran dan masih banyak lagi. Hal yang paling saya senangi adalah ketika suasana sedang hujan atau sunyi, saya tidak suka berada pada situasi yang ramai dan bising karena saya tidak merasa enjoy pada suasana tersebut. Saya merupakan anak kedua dari lima bersaudara, dan anak perempuan satu-satunya. Maka dari itu, mungkin orang tua saya termasuk sebagai orang tua yang strict terhadap pergaulan saya sehingga menciptakan kepribadian yang seperti sekarang. Sekian tentang saya, Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendengarkan Teman Bercerita tentang Film Kesukaannya

10 Maret 2023   19:46 Diperbarui: 10 Maret 2023   20:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semua, disini saya akan mem-parafrase kan cerita yang telah teman saya yaitu Aura Clarista sampaikan tentang film favoritnya. Enjoy your reading!

Film ini adalah film animasi dari Amerika tahun 205 berjudul A Good Dinosaur. Menceritakan sebuah keluarga dinosaurus yang kegiatan sehari hari keluarga mereka adalah mengumpulkan makanan berupa jagubg untuk penyimpanan saat musim dingin atau bisa disebut dengan hibernasi. Keluarga dinosaurus tersebut terdiri dari 5 anggota keluarga, yaitu ayah, ibu, Henry, Ramsey dan  Arlo. 

Arlo merupakan dinosaurus yang paling berbeda dari saudaranya karena memiliki badan yang kecil dan penakut. Karena itu pula, saudaranya sering mengejek Arlo. Sementara kedua saudaranya memiliki keberanian dan pencapaian. Apabila seekor dinosaurus memiliki suatu pencapaian, maka mereka akan mengecap tangannya pada sebuah batu besar sebagai suatu tanda bahwa mereka telah memiliki pencapaian tertentu. 4 anggota keluarga Arlo telah mengecap tangannya pada batu, sedangkan ia belum. Karena, Arlo belum memiliki suatu pencapaian. Pencapaian yang harus Arlo raih adalah mengusir ayam yang hendak memakan jagung jagung mereka, namun Arlo malah takut kepada ayam ayam tersebut.

Pada suatu hari, ada seorang anak tarzan yang mencuri jagung jagung simpanan keluarga mereka. Namun belum sempat tertangkap, anak tarzan tersebut melarikan diri. Lalu keesokan harinya, ayah Arlo memerintahkan Arlo untuk menjaga jebakan untuk menangkap anak tarzan tersebut. Arlo dijanjikan ayahnya apabila ia berhasil menangkap anak tarzan tersebut, maka Arlo akan mendapatkan kesempatan untuk mengecap tangannya pada batu besar. 

Arlo pun menyanggupinya, lalu bersiap untuk menjaga jebakan yang telah disiapkan oleh ayahnya. Tak lama kemudian anak tarzan tersebut terlihat,  gerak geriknya pun mencurigakan dan pasti ingin mengambil jagung jagung tersebut. Lalu anak tarzan tersebut pun terperangkap dalam jebakan Arlo. Namun, bukannya menangkap anak tarzan tersebut, Arlo malah ketakutan saat melihatnya dari dekat. Ayahnya pun marah kepada Arlo karena merasa kecewa terhadap Arlo. 

Keesokan harinya, ayah Arlo mengajak Arlo untuk berburu dan menangkap anak tarzan tersebut dengan melalui hutan dan bukit. Saat itu ayahnya tidak mengajaknya bicara, mereka tetap meneruskan perjalanan menuju hutan yang gelap. Lalu tak lama kemudian, terlihat suatu siluet anak tarzan tersebut di sekelebatan hutan. Ia dan ayahnya mengikuti bayangan anak tarzan tersebut. Namun ternyata langit pun berubah menjadi gelap dan petir menyambar. 

Belum sempat mereka menangkap anak tarzan tersebut, badai pun datang dan mereka berlari menghindari badai. Ia berlari mengitari bukit dan menyebrang sungai namun saat ayahnya melompat, ia tidak dapat meraih dataran yang ada di sekitarnya. Akhirnya ayahnya terbawa arus sungai yang deras dan mati. Arlo pulang ke rumah dengan keadaan yang sedih, ia memberi tahu keluarganya bahwa ayahnya telah tiada.

Keesokan harinya, saat Arlo sedang menjaga jagung jagung tersebut, Arlo melihat bayangan anak tarzan tersebut lalu tanpa pikir panjang Arlo pun mengikutinya. Tak terasa ia sudah memasuki hutan yang gelap dan ia baru menyadari bahwa ia sudah jauh dari rumah. Malam pun tiba, ia akhirnya ia dan anak tarzan tersebut saling menyadari kehadirannya masing-masing. Dan saat itu ia memberi nama anak tarzan tersebut dengan panggilan 'Spot'. 

Akhirnya ia dan Spot pun berteman dan mereka melalui banyak hal saat ingin berkelana kembali pulang. Ia bertemu T-rex dan banyak hewan buas lainnya. Arlo pun belajar banyak hal dari Spot, belajar bagaimana cara bertahan hidup, cara mencari makan, cara melawan musuh dan lain lain. 

Saat di jalan pulang, akhirnya mereka bertemu dengan sekumpulan manusia tarzan, namun itu bukan keluarga Spot. Arlo menyuruh Spot untuk pergi bersama kawanannya sementara itu Arlo pun pulang ke rumah. Saat sudah kembali kepada keluarganya, Arlo pun diperintahkan untuk mengecap tangannya ke batu besar. Ia pun bahagia bersama ibu dan kakaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun