[14-27 Agustus 2025] — Kuliah Dakwah Masyarakat Berdampak (KDMB), yang setara dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), bukan hanya sekadar rutinitas pengabdian mahasiswa di desa. Lebih dari itu, KDMB merupakan wadah untuk belajar bersama masyarakat, menghadirkan manfaat nyata, sekaligus menanamkan nilai pendidikan yang berdampak jangka panjang.
Kegiatan Kuliah Dakwah Masyarakat Berdampak (KDMB) dilaksanakan di sebuah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang bernama TPQ Berkah Bahagia. Program ini berlangsung selama kurang lebih dua pekan dengan jadwal pembelajaran yang dimulai setiap malam setelah salat Maghrib. Antusiasme terlihat dari kehadiran sekitar 20 anak yang rutin mengikuti kegiatan tersebut, sehingga suasana belajar menjadi hidup dan penuh semangat.
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Ustad Fadilah Prabowo, M.Pd, yang senantiasa memberikan arahan serta dukungan penuh selama program berlangsung. Adapun pelaksanaan kegiatan melibatkan mahasiswa sebagai anggota tim, yaitu Ade, Amila, Athiyah, Fella, Gini, Hasna, dan Salsa, dengan Nadaa sebagai ketua. Kehadiran pembimbing dan seluruh anggota tim menjadi kunci keberhasilan, sehingga setiap program dapat terlaksana dengan baik, terarah, dan memberikan manfaat nyata bagi anak-anak maupun masyarakat sekitar. Melalui pendekatan kreatif, mahasiswa menghadirkan sejumlah program inovatif yang menyasar anak-anak sebagai generasi penerus, menjadikan pembelajaran agama, karakter, dan kreativitas terasa menyenangkan sekaligus relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Belajar dengan Ceria lewat Program Utama
Empat program utama menjadi pusat kegiatan KDMB kali ini.
- Pertama, IQRO (Ikuti Qur’an Raih Optimal). Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan anak-anak dalam membaca Iqro’ sekaligus memperbaiki makhorijul huruf. Uniknya, metode yang digunakan bukan dengan cara kaku, melainkan melalui pendekatan santai, interaktif, dan penuh dorongan semangat. Hasilnya, anak-anak lebih percaya diri ketika melafalkan bacaan Al-Qur’an.
- Kedua, HIKMAH (Hiburan Islami Kaya Makna & Hikmah). Melalui pemutaran film kisah nabi, anak-anak bukan hanya diajak menonton, tetapi juga berdiskusi mengenai pesan moral yang terkandung di dalamnya. Adegan perjuangan, kesabaran, dan keteladanan para nabi menjadi bahan renungan bersama. Diskusi ringan setelah menonton membuat anak-anak lebih mudah menangkap makna dan termotivasi meneladani kisah tersebut.
- Ketiga, ARABIS (Asyik Rame Belajar Bahasa Arab Seru). Bahasa Arab kerap dianggap sulit, tetapi program ini membuktikan sebaliknya. Anak-anak belajar kosakata Arab melalui permainan, syair, dan aktivitas yang seru. Misalnya, mereka berlomba mengingat kata dalam bahasa Arab sambil menyanyi. Suasana kelas menjadi riuh penuh tawa, namun tetap bermakna. Hasilnya, kosakata baru lebih cepat melekat di ingatan anak-anak.
- Keempat, MADINA (Madrasah Mini Anak). Program ini menyatukan berbagai aspek pendidikan agama: menghafal doa-doa harian, hadits pendek, menulis huruf hijaiyyah, hingga mengenal dasar-dasar aqidah dan adab. Dengan metode kreatif seperti permainan kartu doa atau lomba menulis huruf, anak-anak merasakan pengalaman belajar yang jauh dari kata membosankan.
Program Tambahan: Kreativitas, Peduli Sosial, dan Inspirasi
Selain program utama, mahasiswa KDMB juga menggagas kegiatan tambahan yang tidak kalah bermanfaat.
- MADING (Majalah Dinding Inspirasi & Goresan). Selain kegiatan belajar mengajar, para mahasiswa juga berinisiatif membuat majalah dinding (mading) berisi kosakata bahasa Arab yang telah dipelajari bersama anak-anak. Mading tersebut didesain berwarna-warni agar lebih menarik perhatian dan kemudian dipajang di ruang TPQ. Kehadiran mading ini tidak hanya menumbuhkan semangat belajar, tetapi juga menjadi sarana bagi anak-anak untuk terus mengingat materi yang sudah mereka pelajari serta mengenang pengalaman berharga dari kegiatan KDMB yang meskipun singkat, namun penuh makna.
- PESONA (Poster Edukasi Stop Olok & Nyampah Ayo!). Melalui program KDMB ini, para mahasiswa juga berkreasi dengan membuat poster bertema anti-bullying dan kebersihan lingkungan. Pesan moral yang sederhana namun kuat disampaikan melalui gambar menarik dan warna-warni yang mencolok, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Poster-poster tersebut kemudian ditempel di ruang TPQ sebagai pengingat bersama. Dengan adanya media visual ini, nilai-nilai positif tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga menyebar ke seluruh lingkungan masyarakat.
- WARNA (Wadah Anak Raih Nilai Artistik). Lomba mewarnai kaligrafi islami menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti anak-anak. Mereka bebas mengekspresikan kreativitas dalam bingkai nilai keislaman. Tak hanya melatih ketelitian dan imajinasi, kegiatan ini juga membangun rasa percaya diri ketika karya mereka diapresiasi.
Dampak Nyata di Tengah Masyarakat