Mohon tunggu...
Has Frawira
Has Frawira Mohon Tunggu... Wiraswasta - -

Bernafas karena hidup...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Halo Pah!

19 Mei 2019   21:15 Diperbarui: 19 Mei 2019   21:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Prankkkk...! Kaca jendela yang gak tau apa-apa pecah berantakan ketika sebuah asbak menghantamnya, sebenarnya tujuan asbak itu kepala Amir tapi meleset dan akhirnya menghantam kaca jendela yang malang itu, insiden ini terjadi cuma selang beberapa detik setelah Amir coba membidik kepala abangnya Khoirul dengan sebuah batu koral sebesar kepalan tangannya, beruntung batu itu mendarat dengan telak menghancurkan layar TV tabung 14"disebelahnya, TV yang baru saja selesai mereka pelototi bersama-sama dan merupakan sumber rujukan untuk mereka beradu mulut berdua.

Didalam kamar Saiful ayah dua anak tersebut terbaring lemah dengan penyakit asmanya yang gak kunjung sembuh, yang hanya mampu mendengarkan teriakan-teriakan caci maki dari anak-anaknya yang sedang bertikai.

Agak jauh dari pertikaian dua bersaudara itu, dua orang berbaju batik bermerk yang cukup kelihatan mahal saling tertawa terbahak-bahak membahas presenter cantik yang baru saja mewawancarai mereka. Didepan mereka asbak antik diam dengan tenang menerima abu dari rokok-rokok mereka berdua, didampingi piring-piring yang penuh dengan makanan favorite dari cafe yang terkenal dengan harga hidangannya yang sangat mahal.

Didalam kantor kerjanya Syaiful manager cafe menarik nafas lega, dia yang memiliki riwayat sakit jantung telah diwanti-wanti oleh staff nya untuk tidak menemui dua tamu berbatik tersebut, takut anpal kata staffnya, soalnya mereka takut perdebatan yang kelewat sengit diacara TV yang mereka saksikan akan berulang dicafe mereka.


"Pak, line dua dari Ibu" suara Fitri di interkom memberitahu Syaiful bahwa istrinya telpon. "Iya terima kasih Fit"
"Halo mah ada apa...?" tanya syaiful setelah tersambung dengan istrinya ditelpon.
"Halo pah, mau kasih tau papah, pak Saiful yang kemaren sore papah sama pak RT jenguk, tadi sore meninggal..."
"innalillahiwainnailaihirojiun.."
"Tadi mamah sudah melayat kerumahnya sama ibu-ibu, kasihan sama anak-anaknya pah, mamah lihat si Amir sama si Khoirul nangis saling berpelukan sampai gak ada suaranya pah, kayanya terpukul banget mereka..."

"Halo pah....!!!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun