Mohon tunggu...
Hasan Suwandi
Hasan Suwandi Mohon Tunggu... Guru - Teacher

teaching is a vocation not a profession

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Analisis Filosofi Konsep Nyantri, Nyunda, Nyakola, dan Nyantika dalam Budaya Sunda

10 Mei 2024   18:15 Diperbarui: 10 Mei 2024   18:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nyantri, Nyunda, Nyakola, dan Nyantika merupakan konsep-konsep penting dalam kehidupan masyarakat Sunda yang mencerminkan nilai-nilai filosofis dan pandangan hidup yang khas. Dalam konteks budaya Sunda, Nyantri mengacu pada proses belajar mengajar yang berlangsung dalam sebuah pesantren atau lembaga pendidikan Islam tradisional. Aktivitas Nyantri tidak hanya tentang memperoleh pengetahuan agama, tetapi juga tentang membentuk karakter dan moral yang baik.

Nyunda merujuk pada proses pembelajaran budaya Sunda, baik dalam hal bahasa, adat istiadat, seni, dan nilai-nilai tradisional. Nyunda tidak hanya tentang menjaga kearifan lokal, tetapi juga tentang memahami dan menghargai warisan budaya leluhur. Nyakola mengacu pada proses memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum. 

Konsep Nyakola menunjukkan bahwa orang Sunda tidak hanya menghargai warisan budaya, tetapi juga terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Nyantika, pada dasarnya, merupakan konsep yang mencerminkan sikap rendah hati dan kesederhanaan. Orang Sunda percaya bahwa dengan bersikap rendah hati dan sederhana, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin.

Pandangan hidup orang Sunda tercermin dalam keempat konsep tersebut, yang secara keseluruhan mencerminkan sikap terbuka terhadap pengetahuan dan teknologi baru, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal. Pandangan hidup ini sejalan dengan konsep "kesundaan" yang mengedepankan harmoni antara tradisi dan modernitas.

Sebagai contoh, sebuah penelitian oleh Heryanto dan Winarso (2019) yang membahas tentang bagaimana pendekatan kesundaan dapat diterapkan dalam pendidikan untuk memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat. Studi ini menunjukkan bahwa konsep-konsep seperti Nyantri, Nyunda, Nyakola, dan Nyantika memiliki nilai yang signifikan dalam memperkuat identitas budaya dan memajukan pendidikan di daerah tersebut.

Selain itu artikel penelitian oleh Kurniawan dan Rosmaladewi (2020) yang membahas tentang penerapan nilai-nilai budaya Sunda dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Studi ini menunjukkan bahwa konsep-konsep seperti Nyantri, Nyunda, Nyakola, dan Nyantika memiliki potensi besar untuk menjadi landasan dalam pembentukan karakter siswa yang berintegritas dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan nilai-nilai budaya Sunda dalam pendidikan karakter, diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan demikian, konsep-konsep tersebut tidak hanya memiliki nilai filosofis yang dalam, tetapi juga relevan dalam konteks pendidikan dan pembangunan masyarakat Sunda secara lebih luas.

Sumber Rujukan,

Kurniawan, A., & Rosmaladewi, R. (2020). Penerapan Nilai-Nilai Budaya Sunda dalam Pembentukan Karakter Siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 5(7), 1037-1044.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun