Saepullah, atau yang akrab disapa Bodong, telah beberapa bulan menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wasilatul Falah Rangkasbitung untuk periode 2024-2025. Kepemimpinannya menjadi momentum penting bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi serta meningkatkan peran aktif organisasi intra-kampus.
Sebagai seorang aktivis yang telah lama berkecimpung dalam dunia organisasi, Saepullah bukanlah sosok asing di lingkungan mahasiswa dan kader-kader pergerakan Islam. Ia dikenal sebagai kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang aktif dalam berbagai kegiatan kepelajaran dan kepemudaan. Selain itu, ia juga merupakan bagian dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi yang konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan mahasiswa.
Dalam berbagai kesempatan, Saepullah menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan positif bagi mahasiswa STAI Wasilatul Falah. Ia berjanji akan menjadikan organisasi mahasiswa sebagai wadah yang lebih inklusif, progresif, serta mampu menjadi jembatan antara mahasiswa dan pihak kampus.
"Kita semua harus berani bersuara dan bertindak untuk kepentingan mahasiswa. Peran mahasiswa tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersama-sama membangun iklim kampus yang lebih dinamis dan produktif," ujar Saepullah dalam salah satu pidatonya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa kepemimpinannya akan fokus pada penguatan advokasi mahasiswa, peningkatan kualitas akademik dan non-akademik, serta mempererat hubungan dengan berbagai organisasi eksternal guna memperluas jaringan dan pengembangan kapasitas mahasiswa.
Sejak bergabung dengan IPNU, Saepullah telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam membangun sinergi antar pelajar dan mahasiswa. Ia aktif dalam berbagai forum diskusi, seminar, dan pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh IPNU, baik di tingkat daerah maupun nasional. Pengalaman ini menjadikannya sosok yang memiliki wawasan luas terkait isu-isu kepemudaan dan pendidikan.
Selain itu, keterlibatannya dalam PMII juga semakin memperkaya perspektifnya dalam memahami dinamika sosial dan keislaman di Indonesia. Melalui organisasi ini, Saepullah banyak belajar tentang pentingnya perjuangan mahasiswa dalam menegakkan keadilan sosial dan memperjuangkan hak-hak kaum marjinal. Hal ini menjadikannya seorang pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan diri, tetapi juga memiliki empati terhadap kondisi sosial di sekitarnya.
Terpilihnya Saepullah sebagai Presma STAI Wasilatul Falah mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan mahasiswa. Salah satu mahasiswa, Ariyana, mengungkapkan harapannya agar kepemimpinan Saepullah dapat membawa perubahan nyata bagi kampus.
"Kami yakin di bawah kepemimpinan Bang Bodong, mahasiswa STAI Wasilatul Falah akan lebih diperhatikan. Semoga kepemimpinan beliau bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih aktif dalam berorganisasi dan berkarya," ujar Ari.
Dukungan serupa juga datang dari Ketua PMII Komisariat STAI Wasilatul Falah, yang berharap Saepullah bisa menjadi penghubung yang baik antara organisasi ekstra-kampus dan intra-kampus. "Sebagai kader PMII, tentu kami berharap agar kepemimpinan ini bisa membawa semangat pergerakan yang lebih progresif. Semoga kampus kita bisa menjadi lebih baik dan lebih berdaya," katanya.