Beberapa waktu lalu, saya menjadi korban pencurian motor saat sedang salat Subuh di masjid. Motor saya, yang menjadi alat utama untuk bekerja, hilang begitu saja. Saya sudah melapor ke pihak berwajib, tetapi hingga kini belum ada kabar. Untuk sementara, saya terpaksa meminjam motor adik ipar untuk berangkat kerja.Â
Namun, selama perjalanan berangkat ke kantor, saya menyadari satu hal yang membuat saya resah. Selama ini saya pun tidak menyadarinya. Teryata ada banyak sekali kendaraan tanpa nomor polisi berkeliaran di Pekanbaru. Nomor polisi ini depan dan belakangnya di copot.
Ini membuat saya curiga, apakah motor-motor tersebut adalah motor curian atau motor bodong?Â
Kenapa bisa terjadi? Mari kita bahas lebih dalam.
Pengalaman Saya di Jalan Raya Pekanbaru
Setiap hari, saya menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Jalan Garuda Sakti, Panam, Pekanbaru, ke kantor saya di KM 14 Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru. Selama perjalanan saya melewati beberapa ruas jalan utama seperti Jalan Garuda Sakti, Jalan Subrantas, Jalan Arengka Soekarno-Hatta, Jalan Arifin Ahmad, Jalan Sudirman, Jalan Parit Indah, Jalan Pesantren, dan Jalan Lintas Timur.
Yang membuat saya resah adalah dalam satu perjalanan pagi saja, saya menghitung ada lebih dari 25 motor tanpa nomor polisi yang melintas dengan bebas dijalan yang saya lalui. Mereka berkendara tanpa rasa takut, seolah tidak ada yang mengawasi.Â
Saya melihat ada banyak jenis motor, baik yang masih baru maupun motornya yang sudah lama. Mulai dari Yamaha Vixio, Honda Beat, Yamaha Mio, Honda Vario, Honda Supra X hingga motor besar seperti KLX dan CBR. Motor tanpa nomor polisi ini dikendarai oleh anak muda, orang dewasa bahkan ibu-ibu.
Padahal, ini adalah indikasi yang sangat mencurigakan. Apakah motor-motor tersebut adalah motor curian atau motor bodong yang tidak memiliki surat-surat resmi?
Sebagai korban pencurian motor, saya merasakan betapa beratnya kehilangan kendaraan yang menjadi adalah mencari nafkah. Motor bukan hanya alat transportasi, tetapi juga alat untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Tanpa motor, saya harus meminjam motor orang lain, dan itu membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman karena menggunakan barang pinjaman.
Ketika melihat banyak motor tanpa nomor polisi berkeliaran, saya merasa semakin resah. Apakah motor saya yang hilang sedang dipakai oleh orang lain dengan bebas? Atau apakah motor-motor tersebut adalah hasil curian lainnya yang belum terungkap?