Bahkan, beliau sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI Dapil 1 Riau dan terpilih, namun kemudian memutuskan untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur. Langkah ini dianggap sebagai tindakan oportunis dan tidak konsisten, sehingga membuat banyak masyarakat yang kecewa.
Selain itu, janji-janji politik Syamsuar selama masa jabatannya dinilai tidak terwujud dengan baik. Komunikasi yang kurang efektif dan ketidakmampuan dalam mewujudkan program-program prioritas menjadi alasan lain mengapa masyarakat memilih untuk tidak memberinya kesempatan kedua.
Singkat saja, kesalahan Syamsuar dalam 1 periode yang lalu menjadi kekalahan bagi Partai Golkar di Riau.
Di Provinsi Riau simpatisan partai Golkar dan PKS itu tergolong banyak dibandingkan dengan partai lainnya. Namun banyaknya simpatisan tidaklah menjadi jaminan persaingan dalam politik berjalan mulus karena simpatisan bukanlah kader partai. Inilah yang perlu digarisbawahi.
Kemenangan Abdul Wahid menjadi babak baru bagi Partai PKB di Riau. Sebelumnya dalam dua dekade terakhir partai Golkar selalu menjadi pemenang pemilu dalam pemilihan gubernur Riau. Ini menunjukkan bahwa sekarang Partai Golkar bukan lagi partai yang sakti di Riau.
Abdul Wahid Mendapatkan Kemenangan yang Mulus
Abdul Wahid, yang diusung oleh PKB, Nasdem dan PDIP, berhasil memenangkan Pilgub Riau tanpa banyak perselisihan atau gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Kemenangan ini tidak lepas dari dukungan Ustadz Abdul Somad, yang memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Riau.Â
Pasangan ini berhasil meraih suara dengan perolehan 43,1% dari total suara sah yang ada dan terbanyak dari 3 paslon. Selain itu, SF Haryanto, wakilnya, juga merupakan tokoh yang dikenal luas karena pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Riau dan Sekda Provinsi Riau.
Kemenangan Abdul Wahid sebagai gubernur baru di Provinsi Riau ini, diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi Riau, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien.
Dengan terpilihnya Abdul Wahid, masyarakat Riau berharap ada perubahan signifikan dalam kepemimpinan provinsi ini. Beberapa harapan yang muncul antara lain:
- Masyarakat berharap pembangunan jalan dan fasilitas umum lainnya bisa lebih merata, terutama di daerah-daerah yang selama ini terabaikan oleh pemerintahan diera sebelumnya. Jangan sampai ada lagi jalan rusak di Riau yang viral di Tiktok dan media sosial lainnya.
- Kepemimpinan baru diharapkan bisa lebih transparan dalam mengelola anggaran dan sumber daya alam Riau.
- Abdul Wahid diharapkan bisa lebih dekat dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka, tidak seperti kepemimpinan sebelumnya yang dinilai kurang komunikatif.
- Komitmen pada praktik anti-korupsi karena banyak mantan gubernur Riau yang terjerat kasus korupsi.
- Pemanfaat potensi laut Riau yang strategis dekat dengan Selat Malaka.
Perubahan warna politik di Riau dari Golkar ke PKB adalah bukti bahwa masyarakat menginginkan perubahan. Kemenangan Abdul Wahid menjadi harapan baru bagi Riau untuk menjadi lebih maju dan sejahtera.Â
Namun, tantangan tidak berhenti sampai di sini. Abdul Wahid harus membuktikan bahwa mereka layak dipercaya dengan mewujudkan janji-janji politiknya.