Tumpeng, sajian khas Indonesia yang berbentuk kerucut kuning ini, sudah lama menjadi bagian dari budaya kita. Sajian tumpeng identik dengan sajian nasi kuning berbentuk kerucut dilengkapi dengan lauk pauk dan sayuran. Namun, tahukah kamu bahwa makna dan penggunaan tumpeng telah mengalami pergeseran dari masa ke masa?Â
Dulu, tumpeng identik dengan upacara keagamaan dan persembahan kepada leluhur. Kini, tumpeng lebih sering hadir dalam acara-acara modern seperti ulang tahun, grand opening, atau hari jadi.Â
Yuk, kita bahas perjalanan tumpeng dari masa lalu hingga masa sekarang!
Tumpeng di Masa Lalu: Sesajen untuk Leluhur
Di masa lalu, tumpeng memiliki makna spiritual yang sangat kuat. Tumpeng sering dijadikan sebagai sesajen dalam upacara adat atau keagamaan, terutama dalam budaya Jawa. Tumpeng juga digunakan sebagai persembahan kepada leluhur atau roh sebagai bentuk penghormatan dan permohonan berkah.
Dalam budaya Jawa tumpeng juga memiliki makna filosofis yang mesti untuk diketahui. Bentuknya yang kerucut melambangkan gunung, yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemakmuran.
Biasanya, tumpeng disajikan dengan lauk-pauk yang memiliki makna simbolis, seperti ikan (lambang ketekunan), telur (kesempurnaan), dan sayuran (kesederhanaan).
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (14/12/2020), tumpeng ini ada dua versi yakni versi Kapitayan dan Sunda Wiwitan. Kapitayan ini merupakan kepercayaan asli penduduk Jawa kuno, yang memuja Tuhan yang disebut Sanghyang Taya. Arti Sanhyang Taya sendiri adalah hampa atau kosong. Sunda Wiwitan adalah kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur dan bersatu dengan alam. Kepercayaan ini dianut oleh masyarakat tradisional Sunda.
Tumpeng di Masa Kini: Sajian untuk Berbagai Acara
Seiring berjalannya waktu, makna dan penggunaan tumpeng pun berubah. Kini, tumpeng lebih sering hadir dalam acara-acara modern yang tidak ada kaitannya dengan upacara keagamaan. Di Indonesia sendiri mayoritas adalah pemeluk agama Islam, sehingga tradisi memberikan sesajen tidak ada lagi.
Namun sajian tumpeng tidak hilang di tengah masyarakat Indonesia. Hanya saja beralih fungsi dan variasi tumpeng pun ada macam-macam. Mulai dari tumpeng model jadul, tumpeng mini, tumpeng sate, tumpeng bertingkat dan lain sebagianya.
Di Pekanbaru sendiri tumpung juga memiliki banyak peminat. Meskipun Pekanbaru dihuni oleh mayoritas suku minang dan melayu, namun tumpeng sering dicari. Menurut Kak Annisa, pengelola Catering Ummi Panam Pekanbaru, banyak konsumen yang memesan tumpeng untuk acara seperti:
- Ulang tahun
- Grand opening
- Hari jadi atau anniversary
- Acara perusahaan
- Acara di pemerintahan
- Hadiah
Tumpeng kini sudah menjadi simbol kebersamaan dan syukur dalam berbagai momen penting.
Pernah beberapa waktu yang lalu Catering Ummi Panam Pekanbaru menerima pesanan dari Bank BCA di Pekanbaru. Bank BCA memesan tumpeng dan dikirim untuk salah satu nasabah prioritas yang ada di Pekanbaru tepat pada momen ulang tahun si-nasabah.
Menurut kak Annisa, konsumen yang memesan tumpeng di Catering Ummi Panam tidak hanya berasal dari individu, tetapi juga dari kalangan perusahaan dan instansi pemerintah.Â
Ini menunjukkan bahwa tumpeng telah menjadi bagian dari budaya modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.
Kenapa Tumpeng Tetap Populer?
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa tumpeng tetap populer hingga sekarang:
- Tumpeng biasanya disajikan secara bersama-sama, melambangkan kebersamaan dan kekeluargaan karena porsi tumpeng ini besar. Bisa disajikan untuk 6 orang hingga 20 orang.
- Tumpeng bisa disesuaikan dengan tema acara. Misalnya, untuk acara perusahaan, tumpeng bisa dihias dengan logo atau ucapan perusahaan atau warna-warna yang sesuaikan.
- Meski sudah modern, tumpeng tetap mempertahankan makna filosofisnya, seperti rasa syukur dan harapan untuk kemakmuran.
- Tumpeng dii populerkan oleh tokoh-tokoh ternama atau publik figur, sehingga banyak orang ikut menggunakan tumpeng meskipun bukan suku Jawa.
Tips Memilih Tumpeng untuk Acara
Jika kamu berencana memesan tumpeng untuk acara, berikut beberapa tips dari Kak Annisa:
- Pastikan catering yang kamu pilih sudah berpengalaman dan memiliki review positif.
- Penyedia jasa tumpeng bisa dikreasikan sesuai dengan tema acara. Misalnya, untuk ulang tahun anak, tumpeng bisa dihias dengan karakter kartun favorit.
- Pastikan porsi tumpeng sesuai dengan jumlah tamu yang hadir. Tumpeng biasanya bisa dinikmati oleh 10-15 orang, tergantung ukurannya.
- Paling penting melihat rekam jejak jasa penyedia tumpeng, bisa dilihat dari sosial media, website, liputan media atau dari rekan yang pernah order.
- Cek kontak penyedia jasa tumpeng di Getcontact untuk menghindari jasa tumpeng yang menipu.
Tumpeng adalah bukti bahwa budaya tradisional bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dari sesajen untuk leluhur hingga sajian modern untuk berbagai acara, tumpeng tetap mempertahankan makna dan keindahannya.
Bagi kamu yang ingin merayakan momen spesial, tumpeng bisa menjadi pilihan yang tepat. Tidak hanya enak, tumpeng juga sarat dengan makna dan nilai-nilai kebersamaan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI