Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Selamat Jalan Maestro Bridge Indonesia Henky Lasut

13 Juni 2020   04:58 Diperbarui: 13 Juni 2020   05:15 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Selamat Jalan Maestro Bridge Indonesia Henky Lasut

Oleh : Bert Toar Polii

Kabar duka menimpa komunitas bridge Indonesia ketika kemarin dikabarkan, Atlet bridge nasional, Henky Lasut, menghembuskan napas terakhir di RSUP Kandouw, Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (12/6/2020).

Henky Lasut, atlet kelahiran Sulawesia Utara  6 Agustus 1947 memang sulit dipisahkan dari olahraga bridge Indonesia yang sudah ditekuninya puluhan tahun.

Ia yang dijuluki maestro bridge Indonesia awalnya mulai karier bridge di dunia internasional tahun 1972 di Far East Bridge Federation Championship di Singapura. Berpasangan dengan Max Aguw mereka langsung juara. Semenjak itu namanya tidak terpisahkan dari tim nasional bridge Indonesia.

Selanjutnya tahun 1973 mengikuti 19th World Open Team Championship di Guaruja Brazil dan meraih peringkat 5.

Di awal tahun 1980an, Henky Lasut bertukar pasangan bermain dengan iparnya Freddy Eddy Manoppo dan terus berpasangan. Freddy Eddy Manoppo adalah kakak dari iterinya Corry Manoppo.

Kedua pemain ini telah mengukir berbagai prestasi yang rasanya sulit untuk dilewati. Bisa dibayangkan berpasangan selama kurang lebih 40 tahunan dan hamper tidak pernah berhenti mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.

Prestasi puncak mereka raih tahun 2014 di Sanya, China ketika mengikuti The 14th Redbull World Bridge Series. Selain meraih peringkat 5 di nomor senior team, mereka juga meraih juara dunia pasangan senior.

Dengan hasil ini, kedua pemain ini berhak atas gelar tertinggi di dunia bridge, Grand Master Senior. Gelar ini merupakan satu-satunya di kawasan Asia Pasifik dan saat ini tercatat di peringkat 26 peraih master point tertinggi di dunia.

Selain itu di kelompok umum, mereka juga meraih gelar World Life Master gelar tertinggi kedua setelah World Grand Master.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun