Mohon tunggu...
Harry subagio
Harry subagio Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana

Mencoba Menuliskan Artikel bermanfaat bagi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Pintar Menggunakan AI untuk mengerjakan Tugas Akademik Agar Terhindar dari Plagiarisme

30 Mei 2025   06:54 Diperbarui: 30 Mei 2025   06:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengerjakan tugas akademik Sumber : Campuspedia

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, peran teknologi dalam memperluas peluang dan meningkatkan efisiensi belajar menjadi semakin penting, teknologi juga telah menjadi bagian dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan pesatnya perkembangan teknologi Kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk membantu penulisan tugas akademis bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam penulisan tugas akademis, penggunaan kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas karya.  Namun, muncul satu pertanyaan penting: apakah menggunakan AI bisa dianggap sebagai plagiat ?

Plagiarisme secara umum dapat diartikan mengambil karya, ide, atau gagasan orang lain tanpa izin atau tanpa menyebutkan sumbernya. AI seperti ChatGPT bekerja dengan menghasilkan teks baru dari pola bahasa yang telah dipelajari, bukan menyalin persis dari sumber tertentu. Jadi, teks yang diberikan dari AI bukan hasil copy-paste, melainkan susunan kata yang "dikarang ulang" oleh mesin.

Namun, di dunia akademik, bukan hanya soal teks yang mirip atau tidak, tapi juga soal etika: apakah ide itu memang hasil pemikiran sendiri atau hanya diambil tanpa pemahaman? Kalau kamu menyerahkan hasil dari AI tanpa mengecek atau memprosesnya lagi, risikonya tetap bisa dianggap pelanggaran akademik.

Agar penggunaan AI tetap etis dan tidak dianggap plagiat, berikut adalah langkah-langkah praktis yang wajib kamu lakukan :

  • Gunakan AI sebagai Alat Bantu, Bukan Penulis UtamaAI sebaiknya diposisikan seperti asisten yang membantu, bukan pengganti otakmu. Gunakan AI untuk membantu membuat outline / kerangka tulisan, merapikan bahasa agar terdengar lebih formal atau akademik, menjelaskan ulang konsep sulit agar lebih mudah dipahami dan juga dapat memberikan ide tambahan atau contoh yang relevan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, penggunaan AI pada penulisan tugas akademik hanya sekedar menjadi asisten yaitu untuk membantu mempermudah dalam mengerjakan tugas akademik bagi penulisnya.
  • Selalu Lakukan Editing dan PenyesuaianSetelah AI membantu membuat draf, penulis harus membaca ulang dan perbaiki kata atau kalimat yang diberikan oleh AI dengan maksud apakah sesuai dengan instruksi dosen, Apakah bahasa yang dipakai sudah sesuai dengan gaya formal, apakah ada data, angka, atau nama yang perlu dicek ulang ? penggunan teknologi AI terkadang bisa salah menyebutkan fakta, atau menghasilkan kalimat yang terlalu umum dan tidak mendalam. Tugas penulis adalah menyaring, memperbaiki, dan menyesuaikan agar tulisanmu benar-benar menunjukkan pemahamanmu.
  • Lengkapi dengan Referensi AsliKalau AI menyebut buku, jurnal, artikel, atau sumber lain, jangan langsung percaya. Cek dulu kebenarnya. apakah sumber itu benar-benar ada dan sesuai ?. Sebagai penulis jangan lupa sertakan daftar pustaka, catatan kaki atau kutipan langsung dalam teks teknologi AI terkadang mengarang atau mencampur-campur referensi.
  • Gunakan Alat Deteksi PlagiarismeSebelum menyerahkan tugas kepada dosen, kamu bisa menggunakan alat seperti : Turnitin Grammarly Premium,  Plagscan, Quetext, Unicheck, dsb. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tulisan yang telah dibuat tidak terdeteksi sebagai menjiplak sumber lain, atau sebagai hasil generasi AI yang terlalu mentah. Ini juga membantu memperbaiki bagian-bagian yang masih terlalu mirip dengan teks yang sudah ada di internet.
  • Transparan kepada Dosen atau PembimbingKalau kampus tempat kamu belajar sudah mulai punya kebijakan soal penggunaan AI, ikuti aturan itu. Kalau belum jelas, jangan ragu bertanya: Bolehkah saya menggunakan AI untuk membantu menyusun kerangka tulisan atau merapikan bahasa?. Dengan bersikap terbuka, kamu menunjukkan itikad baik, dan itu jauh lebih dihargai daripada diam-diam memakai AI tanpa izin.

Menggunakan AI dalam penulisan akademik bisa menjadi alat bantu yang luar biasa jika digunakan dengan bijak. Penting untuk dipahami adalah AI bukan mesin salin, tapi alat bantu berpikir, tanggung jawab utama tetap ada ditangan penulis, editing, pengecekan fakta, dan pencantuman sumber tetap wajib dilakukan dan bersikap transparan kepada pembimbing atau dosen akan membuatmu lebih aman secara etika. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu tidak hanya akan menghindari plagiarisme, tapi juga akan belajar memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas tulisanmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun