Pemerintah setempat tidak bisa menjamin untuk memberikan jaminan semacam itu dan larangan masuknya penggemar yang diduga berasal dari Armenia.
Tidak banyak yang bisa dilakukan pendukung Arsenal. Akan tetapi seruan untuk memboikot laga final Liga Europa sudah menguat.
"If you can't guarantee the safety of a player, the stadium shouldn't be used for a European final... That's pretty much rule number 1 when deciding a venue surely," tulis Dnal Kelly, menanggapi rilis yang diberikan Arsenal pada akun Twitter resminya.
Bagi pendukung Arsenal lainnya, UEFA tak ayal sebagai aib sebuah organisasi sepakbola Eropa. Menurut mereka, fans seperti dirampok menyaksikan tim mereka di final dan sekarang Mikhi tidak dapat melakukan perjalanan karena ketegangan politik.
Apa yang dilakukan Azerbeijan dan UEFA kepada Mikhi --terlebih pada rakyat Armenia-- justru menjadikan manifestasi baru rasisme dalam dunia sepakbola.Â
Jika karena (konflik) politik membuat seseorang tidak bisa bermain sepakbola, tidak usah memanfaatkan sepakbola --beserta pendukungnya-- untuk kepentingan politik. Itu!