Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bentuk Rasial Terbaru Dunia Sepak Bola yang Diterima Mkhitaryan

22 Mei 2019   04:10 Diperbarui: 24 Mei 2019   05:30 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henrikh Mkhitaryan (Foto: Reuters)

Akhirnya kabar yang ditunggu itu datang juga: Arsenal mengelurkan rilis resminya terkait keikutsertaan gelandang mereka asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan.

"Henrikh Mkhitaryan will not be travelling with the squad for our Uefa Europa League final against Chelsea," tulisnya dalam rilis.

Meski rilis tersebut dimulai dengan kalimat yang begitu menyasat pendukung Arsenal: We are very disappointed to announce that.

Main atau tidaknya Mikhi --panggilan Henrikh Mkhitaryan-- pada laga final Liga Europa, menurutku, tidak begitu berpengaruh besar.

Setidaknya ada 2 (dua) alasan yang melatarbelakangi itu. Pertama, rasa-rasa Unai Emery masih terlalu bodoh untuk terus memasang --memilih atau memainkan atau apapun-- Guendouzi dan Iwobi sebagai pilihan utama di dalam skuat.

Aku tidak sedang bercanda atau mencari kambing hitam. Setidaknya jumlah menit bermain kedua pemain itu akan berbanding lurus dengan penurunan performa Arsenal dari peringkat ketiga hingga kelima.

Alasan kedua, Unai Emery tidak memilih Ozil dan Ramsey, apalagi Mikhi. Tahu jawaban Emery ketika dikritik: karena beberapa pemain tidak sesuai dengan skema yang ia buat.

Pertanyaan lainnya, ketika skema tersebut tidak berjalan maka yanh diganti pemain atau skema?

Itu di Liga Premier Inggris. Akan tetapi kontribusi Mikhi untuk Arsenal cukup baik di Liga Europa. Paling tidak Mikhi memberi 3 asis dan pernah menjadi pemain terbaik dalam satu laga Arsenal.

Sedangkan pada laga final nanti saat menghadapi Chelsea, dengan segala pertimbangan yang Mikhi buat bersama keluarganya, Mikhi memilih untuk tidak ikut berangkat ke Baku, Azerbeizan, bersama pemain lainnya.

Pihak menejemen Arsenal, melalui rilisnya, menerima itu dengan alasan keselamatan menjadi prioritas utama mereka.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Mikhi membuat keputusan tersebut. Ketika ia masih berseragam Dortmund pada 2015, Mikhi tidak ikut bermain. Dan terakhir saat Arsenal mesti tandang ke Qarabaq musim ini. Keduanya --dan ini yang ketiga-- masih dalam kompetisi yang sama: Liga Europa.

Sejak 2015 hingga saat ini, tidak ada yang dilakukan UEFA, sebagai pihak pemyelenggara, terhadap Mikhi. Sampai yang terakhir mereka hanya sanggup memberi visa kepada Mikhi untuk bisa bertolak ke Azerbaizan. Tidak lebih. Karena sampai saat ini Azerbeijan dan Armenia masih terjadi konflik.

***

Sebenarnya gencatan senjata antara kedua negara pecahan Uni Soviet ini, Azerbeijan dan Armenia, sudah dilakukan sejak 1994.

Dari berbagai laporan, sudah puluhan orang tewas dalam baku tembak antara tentara Azerbaijan dan Armenia di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Konflik sengketa wilayah Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia memanas pada akhir 1980-an dan berkembang menjadi peperangan terbuka pada 1991 seiring dengan bubarnya Uni Soviet.

Bahkan asosiasi sepakbola Azerbeijan, AFFA, sudah memberikan semua jaminan yang diperlukan yang diperlukan oleh UEFA untuk memastikan keamanan Mikhi.

Tidak hanya itu, sampai duta besar Azerbaijan untuk Inggris, Tahir Taghizadeh, seperti dikutip dari Sky Sport, menegaskan jika tujuan kami adalah memainkan permainan politik di sekitarnya, itu adalah sesuatu yang berbeda.

"Tapi saya harap tidak, karena Mikhi dibayar sebagai pemain bola, bukan sebagai politisi, jadi mari kita kesampingkan masalah lain," lanjutnya

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Armenia, Anna Naghdalyan menyayangkan niat baik Azerbeijan untuk melakukan perdamaian antara kedua negara.

Pemerintah setempat tidak bisa menjamin untuk memberikan jaminan semacam itu dan larangan masuknya penggemar yang diduga berasal dari Armenia.

Tidak banyak yang bisa dilakukan pendukung Arsenal. Akan tetapi seruan untuk memboikot laga final Liga Europa sudah menguat.

"If you can't guarantee the safety of a player, the stadium shouldn't be used for a European final... That's pretty much rule number 1 when deciding a venue surely," tulis Dnal Kelly, menanggapi rilis yang diberikan Arsenal pada akun Twitter resminya.

Bagi pendukung Arsenal lainnya, UEFA tak ayal sebagai aib sebuah organisasi sepakbola Eropa. Menurut mereka, fans seperti dirampok menyaksikan tim mereka di final dan sekarang Mikhi tidak dapat melakukan perjalanan karena ketegangan politik.

Apa yang dilakukan Azerbeijan dan UEFA kepada Mikhi --terlebih pada rakyat Armenia-- justru menjadikan manifestasi baru rasisme dalam dunia sepakbola. 

Jika karena (konflik) politik membuat seseorang tidak bisa bermain sepakbola, tidak usah memanfaatkan sepakbola --beserta pendukungnya-- untuk kepentingan politik. Itu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun