Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merah Putih Tak Sekadar Berkibar: Refleksi Tajam dari Palembang tentang Nasionalisme yang Mulai Luntur

5 Agustus 2025   10:46 Diperbarui: 5 Agustus 2025   10:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era Digital, Nasionalisme Harus Pandai Bertahan

Di tengah lautan konten TikTok dan Instagram Reels, nasionalisme harus bersaing dengan challenge, tren lipsync, dan drama selebriti. Jika tidak dikemas dengan cara yang tepat, semangat kebangsaan bisa kalah oleh algoritma.

Riset dari Kominfo menunjukkan bahwa generasi muda lebih terhubung dengan narasi kebangsaan yang disampaikan lewat media sosial daripada lewat buku teks sejarah (Kominfo.go.id, 2024). Maka, sudah saatnya kita berhenti menyalahkan generasi muda karena "kurang nasionalis", dan mulai introspeksi: apakah kita sudah menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dengan bahasa yang mereka pahami?

Palembang punya peluang besar jadi pionir perayaan kemerdekaan era digital---dari konten edukatif, lomba video kreatif, hingga kolaborasi lintas komunitas daring.

Antara Euforia dan Etika: Batas yang Sering Terlupa

Perayaan 17 Agustus kerap kali melampaui batas euforia. Musik hajatan hingga larut malam, jalan ditutup tanpa koordinasi, dan pesta pora yang menyisakan sampah dan keluhan warga. Ini bukan perayaan kemerdekaan, ini bentuk baru dari penjajahan---kepada ruang publik.

Ajakan Ratu Dewa untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak merugikan warga lain adalah pengingat penting bahwa kemerdekaan sejati adalah yang tidak melanggar hak kemerdekaan orang lain. Seperti kata Bung Hatta: "Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, tetapi alat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur."

Nasionalisme yang Bekerja Diam-diam

Mencintai negara bisa dilakukan dalam bentuk sederhana: menyapu halaman, tidak membuang sampah ke sungai, membeli produk lokal, atau membantu tetangga yang sedang kesulitan. Tapi pertanyaannya: kenapa bentuk nasionalisme ini tidak sekeren memanjat pinang atau selfie saat upacara?

Di Palembang, momentum HUT RI juga dijadikan ruang untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan seperti kerja bakti, penghijauan lingkungan, dan pameran UMKM---bentuk nasionalisme ekonomi yang sering luput dari sorotan publik (Palembang.go.id, 2025).

Penutup: Jangan Biarkan Merah Putih Jadi Background Foto Saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun