Meski stimulus moneter diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sektor perbankan juga perlu menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.Â
Kualitas aset harus tetap dijaga, agar tidak terjadi lonjakan kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang justru bisa merusak stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
Selain itu, efektivitas kebijakan suku bunga rendah sangat tergantung pada respons sektor riil.Â
Dalam konteks ini, kolaborasi antara regulator moneter, fiskal, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk memastikan bahwa dorongan likuiditas benar-benar mengalir ke sektor-sektor produktif.
Peran bank seperti BRI yang fokus pada pembiayaan UMKM menjadi krusial.Â
Dengan portofolio yang luas di sektor mikro, BRI memiliki tanggung jawab strategis dalam memastikan penurunan BI rate dapat diterjemahkan menjadi program pembiayaan yang inklusif dan berdampak nyata bagi ekonomi rakyat.
Penurunan suku bunga acuan adalah momentum, namun seperti biasa, momentum hanya akan berarti bila diiringi eksekusi yang tepat sasaran.Â
Sektor perbankan, sebagai jantung dari sistem keuangan nasional, kini berada dalam posisi penting untuk mengalirkan angin segar ini ke seluruh lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI