Oleh: Harmoko
Pagi ini, harga emas Antam kembali bergerak naik. Kenaikan Rp8.000 per gram mungkin terlihat biasa bagi sebagian orang, tapi bagi Andini, pegawai swasta yang rutin menyisihkan gajinya untuk membeli logam mulia, angka itu cukup untuk membuatnya membuka aplikasi e-commerce investasi sambil menyesap kopi yang mulai dingin.
"Astaga, kemarin masih Rp1.960.000, sekarang udah naik lagi," katanya, menghela napas. "Kalau gini terus, aku kejar-kejaran sama harga, bukan sama target investasi."
Per 16 Juni 2025, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) berada di Rp1.968.000 per gram, naik dari Rp1.960.000 pada hari sebelumnya. Harga buyback---harga jual kembali ke Antam---juga naik sebesar Rp9.000 menjadi Rp1.848.000 per gram.
Kenaikan harga ini tak datang tiba-tiba. Pasar global sejak awal pekan memang menunjukkan gejolak. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kekhawatiran pasar atas suku bunga The Fed yang masih ditahan tinggi, serta tren pelemahan dolar AS, menjadi kombinasi yang membuat emas kembali dilirik sebagai aset lindung nilai.
"Investor global sedang dalam mode 'safe haven'. Emas kembali seksi," ujar Rahmat Setiadi, analis pasar komoditas dari Cipta Investama, saat dihubungi Kompas.
Menurut Rahmat, meskipun kenaikan Rp8.000 terlihat kecil, ini menandai tren yang konsisten sejak awal bulan. "Sejak 1 Juni, harga emas naik hampir Rp40.000. Itu sinyal bahwa tekanan global sedang cukup kuat."
Data harga Antam hari ini juga menunjukkan tren naik di semua denominasi. Emas batangan 0,5 gram dibanderol Rp1.034.000, sedangkan ukuran 100 gram menyentuh Rp186.412.000. Tak hanya investor besar, pembeli ritel pun mulai kembali aktif.
Namun, bagi calon pembeli yang belum punya NPWP, ada catatan tambahan. Antam mengenakan pajak PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi yang belum melampirkan NPWP, dan 0,45 persen bagi yang memiliki. Ini cukup memengaruhi kalkulasi pembelian, apalagi jika tujuannya investasi jangka panjang.
Di sisi lain, para penjual logam mulia, khususnya di toko-toko offline, mulai merasakan peningkatan minat. Iwan, pemilik toko emas di kawasan Pasar Cinde, Palembang, menyebut beberapa pelanggan mulai bertanya-tanya soal stok dan harga hari ini. "Biasanya pertanda mereka siap beli sebelum harga naik lagi," ujarnya.