Mohon tunggu...
Harli Muin
Harli Muin Mohon Tunggu... Pemerhati Sosial, Hukum dan HAM

Sejak kecil, perhatian saya terhadap isu sosial—termasuk antikorupsi, pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan keamanan masyarakat—berakar dari pengalaman pribadi. Saya tumbuh di desa terpencil di Sulawesi Tengah, ketika banjir bandang menenggelamkan rumah dan ladang dalam hitungan jam. Kehadiran perusahaan HPH dan pertambangan justru memperburuk kerusakan, merusak mata pencaharian dan ketenangan komunitas kami. Peristiwa itu mendorong saya menjadi aktivis pro‑demokrasi pada era Orde Baru, bergabung dengan organisasi seperti SMID, WALHI, dan serikat buruh. Lewat pengalaman tersebut, saya memahami betul keterkaitan antara kerusakan lingkungan, bencana alam, kemiskinan, dan praktik korupsi, penindasan yang menggerogoti fondasi demokrasi. Berbekal wawasan ini, saya mengembangkan karir di bidang kebijakan sosial dan hukum, serta menulis tentang perdamaian dan keadilan. Saya berharap dapat berbagi wawasan dan bersama-sama mendorong perubahan positif bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Diperkosa di Tahanan Polsek, Ada Apa Ini

19 Januari 2014   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sebabnya, Propam kepolisian perlu menyelidiki kejadian ini. Paskah ada pelanggaran disiplin atau tidak. Agar supaya terang, Kompolnas mungkin juga mengambil peran dalam menyelidiki kasus ini agar lembaga- lembaga kepolisian masih dihormati oleh masyarakat. Lembaga lembaga penegak hukum ini miliki kewibawaan yang disegani, bukan malah Menjadi tempat berbuat kejahatan. Mudah-mudahan kejadian macam ini tak ter ulang lagi di-masa masa berikutnya.@@@@@

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun