Mohon tunggu...
harkaman 123
harkaman 123 Mohon Tunggu... Guru - Lakukanlah apa yang kamu cintai, dan cintailah apa yang kamu lakukan

Belajar itu seperti kasih ibu, ia berlaku sepanjang masa.......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haerul, Perakit Pesawat dan Tujuan Pendidikan

23 Januari 2020   17:57 Diperbarui: 23 Januari 2020   18:08 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M bersama Haerul [Sumber: Fb TNI Angkatan Udara ]

Dunia maya dihebohkan oleh sosok Haerul, pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan. Keberhasilannya  merakit sebuah pesawat menjadikannya viral. Adapun jenis pesawat yang dirakit oleh Haerul adalah Ultralight, yaitu satu kendaraan udara yang menghadirkan kesan terban santai dan cepat. Dikatakan demikian karena bentuknya kecil berbeda dengan pesawat penumpang pada umumnya. Pesawat ini hanya mampu terbang dengan kecepatan dan jarak tertentu.

Haerul sendiri belum sampai menamatkan sekolahnya di bangku SD. Namun ternyata,  ia mampu menciptakan sebuah karya yang tidak biasa dibuat oleh orang yang hanya sekolah SD, bahkan sekelas sarjana sekali pun.

Tidak hanya sampai merakit pesawat, ia juga mampu menerbangkan pesawat buatannya, meskipun merakit dan menerbangkan pesawat adalah dua hal yang berbeda, dan dia sendiri belum pernah naik pesawat. Setelah penulis menonton di Youtube dan membaca beberapa media online, ia mengaku belajar merakit dan menerbangkan pesawat hanya dari Youtube.

Haerul empat kali gagal melakukan percobaan dan menghabiskan uang sebesar 30 juta membuahkan hasil. Akhirnya, ia berhasil menerbangkan pesawat buatannya sendiri beberapa hari yang lalu.

Pada tulisan yang lalu (kompasiana.com/harkaman1236737), penulis telah menyampaikan bahwa prestasi akademik (nilai dan ijazah) tidak memberikan jaminan kesuksesan dan keberhasilan bagi seorang siswa secara mutlak. Namun, ia perlu dukuangan karakter yang kuat. Haerul adalah tipe orang yang pekerja keras, pantang menyerah dan kreatif. Hal itu dibuktikan dengan usahanya berulang kali melakukan uji coba merakit dan menerbangkan pesawat.

Sekolah tentunya harus mampu menfasilitasi siswa agar memiliki karakter yang kuat dan daya saing yang bagus.

Pada abad 21, jarak dan ruang semakin terbatas. Manusia pun dapat belajar berbagai hal dari berbagai sumber. Salah satu di antaranya belajar melalui internet. Sebagaimana yang dilakukan oleh Hareul. Pertanyaannya, apakah para siswa saat ini sudah cerdas menggunakan internet? Atau mungkin mereka belum diberikan wawan tentang internet?

Perlu berkaca dan melihat kembali apa tujuan pendidikan nasional. Disebutkan dalam UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Tujuan pendidikan kita adalah untuk menciptakan manusia yang berkarakter dan memiliki sikap spiritual, bukan manusia yang memiliki nilai ujian sekolah yang tinggi yang pada akhirnya tidak memiliki empati kepada sesama. Penulis tidak mengatakan itu tidak penting, tapi ia bukan menjadi prioritas dari tujuan pendidikan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun