Mohon tunggu...
Harisman Simangunsong
Harisman Simangunsong Mohon Tunggu... profesional -

one corruptor kill thousands babies.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendidikan (tanpa) Karakter

26 September 2011   06:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya kesampingkan dulu definisi, batasan-batasan yang hebat tentang Pendidikan Karakter. Kesampingkan juga pandangan-pandangan miring yang menyatakan bahwa Pendidikan Karakter hanya untuk menggendutkan anggaran Pendidikan Nasional, tanpa arah, sehingga tuntutan penyediaan sarana prasarana bisa dikesampingkan, karena anggaran juga banyak tersedot untuk kegiatan-kegiatan 'ajaib' ini. Sedianya, pendidikan itu memang ditujukan untuk membangun karakter seseorang, atau lebih tepatnya peserta didik. Sebagai contoh, karakter berfikir logis dapat diberikan atau dibangun melalui mata pelajaran matematika dan bahasa, karakter peduli sesama, dapat diberikan atau dibangun melalui mata pelajaran IPS dan seterusnya.

Sekarang mengapa ada Pendidikan Karakter? Alasan yang paling sering dilontarkan oleh para pemangku kepentingan (anggaran) adalah perlunya penguatan. Singkatnya, Pendidikan Karakter merupakan langkah penguatan pendidikan. Langkah penguatan atau takut dibilang pendidikan gagal?

Melebar sedikit, tidak tanggung-tanggung biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengintegrasian Pendidikan Karakter ini cukup besar, meski hasilnya, sejauh ini masih berupa dokumen-dokumen yang tertumpuk di meja atau dimasukkan ke dalam kardus untuk kepentingan pemeriksaan semata.

Dipercepat saja dulu, bahwa Pendidikan Karakter bukti bahwa pendidikan gagal atau bukti bahwa kementerian pendidikan nasional tidak mengerti ruh / cita-cita pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun