Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manusia dan Tanggung Jawab Keilmuannya

8 Juli 2019   10:36 Diperbarui: 8 Juli 2019   10:46 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumi Manusia ~ Sumber gambar: Instagram NASA SPACE

Intelektual ideal begitu aktif dalam masyarakat, yakni mereka senantiasa berupaya mengubah pikiran dan memperluas pasar. Berbeda  para guru dan ulama yang melakoni pekerjaan serupa dari tahun ke tahun, intelektual organik selalu aktif bergerak dan berbuat kegiatan sosial kemasyarakatan.

Kita juga bisa mendefinisikan dan mengakui intelektual sebagai manusia yang berbakat dan diberi moral pemikir. Mereka ini yang membangun kesadaran manusia dan mengecam atas intelektual yang tidak mengabaikan panggilan serta telah mengkompromikan prinsip dan karya mereka bukan sebagai analisis sistematis tentang kehidupan intelektual.

Intelektual ideal mencipta tatanan dalam masyarakat. Mereka manusia yang begitu jarang ditemukan dan tentunya karena apa yang mereka junjung adalah standar kebenaran. 

Sesuatu yang niscaya tidak akan ditemukan di dunia ini. Menyisipkan sebutan religius pada mereka sebagai sebuah distingsi status dan tampilan yang memperlihatkan bahwavmereka  selalu menentang keterpikatan diri oleh materi, pencapaian jabatan pribadi dan berserikat dengan kekuatan sekuler. 

Intelektual sejati adalah mereka yang kegiatannya pada dasarnya bukan untuk mencapai tujuan praktis, tetapi mereka yang menemukan kepuasan dalam mempraktekkan seni dan ilmu pengetahuan.

Hal ini tentu mengiyakan bahwa intelektual tersebut menolak ide ketidakbersentuhan total dimana para pemikir yang memiliki pemikiran terlalu privat. Menolak mereka yang mencipta hal sulit dimengerti oleh masyarakat. 

Intelektual ideal tetap dengan jati dirinya, digerakkan oleh dorongan metafisis dan prinsip keadilan dan kebenaran. Mereka memerangi korupsi, melindungi kaum lemah, menentang otoritas yang menyimpang.

Kesulitan sekarang ini ketika mengembangkan ilmu pengetahuan terfokus kepada mereka memanfaatkan otoritas moralnya untuk mendukung sekteranisme dan kepentingan kelas. Sebuah pemerintahan  mempunyai pembantu para intelektual. Kelompok yang bisa dipanggil bukan untuk memimpin, tetapi untuk memantapkan kebijakan pemerintah menyuarakan suara perubahan.

Pribadi simbolik mereka ditandai dengan ketakberjarakannya dari hal-hal praktis. Dengan demikian jumlah mereka tidak bisa banyak. Mereka lahir sebagai individu dengan kepribadian kuat. 

Di atas semua itu, mereka berada pada posisi yang hampir selalu beroposisi terhadap status quo. Kebepihakan intelektual merujuk kepada kelompok yang tersingkir oleh tekanan zaman.

Pandangan tentang intelektual ideal yang secara umum merupakan pemikiran menarik dan tegas. Namun hal yang kita tahu bersama bahwa figur intelektual adalah mereka yang bisa berbicara tentang kebenaran kepada otoritas yang tanpa keraguan, fasih dan berani mengambil resiko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun