Akhir-akhir ini, rasanya hati saya sebagai mahasiswa sedang diuji, sedang dibuat kalut dengan pertanyaan- pertanyaan yang berawal kapan.Â
Kapan yudisium? Kapan registrasi ulangnya? Kapan ketemu pembimbing? Kapan sidang skripsi? Dan kapan wisudanya. Sebenarnya kita tahu kok mau ngerjain ini dan itu kapan, kan terserah kita.
Orang lain terlalu pengen tahu dengan apa yang diperbuat kita, mulai dari kita kecil ditanya kapan sekolah dasar? Setelah lulus, kapan nerusin ke sekolah menengah pertama? Terus kapan mau nerusin ke sekolah menegah atas? Lalu kapan mau kuliah? Atau kapan masuk kerjanya?Â
Kapan lulus kuliah? Kapan punya istri? Kapan punya anak? Kapan punya mobil kayak tetangga? Kapan punya rumah mewah? Kapan punya perusahaan? Dan kapan-kapan lain sampai kapan ente semua yang nanya kapan dengan sebanyak banyaknya nanya kapan.
Kebanyakan manusia terlalu rakus dengan egonya sendiri, terlalu ambisius dengan angan selangit yang merakyat sedikitlah ego ente semua. Sesuai kapasitas masing- masing dengan apa yang kamu miliki sekarang.
Kehidupan ente rasanya singkat, jika iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Memang kebun tetangga lebih hijau daripada kebun sendiri, pacar teman lebih menggoda daripada pacar sendiri apalagi istri muda tetangga.
Nikmati apa yang sekarang ada disekitarmu, syukuri dengan berbuat yang terbaik. Bukannya malah berkeluh kesah dengan menyalahkan orang lain.Â
Mungkin dengan berserah diri dan usaha maksimal, kiranya Tuhan akan mengintip dan memberikan banyak limpahan kepada kita dan keluarga kita semua.