Mohon tunggu...
Hari Purwanto
Hari Purwanto Mohon Tunggu... Konsultan - Do The Best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Mahasiswa Pasca Sarjana Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Figur Cawapres yang Luput dari Kacamata Parpol

28 Januari 2022   14:52 Diperbarui: 28 Januari 2022   14:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak pemilihan secara langsung yang digelar pada tahun 2004, figur capres selalu menjadi daya tarik bagi parpol pengusung pasangan capres maupun cawapres. Lembaga survey yang muncul pada awal 2004 pun selalu mengedepankan figur capres saja. Padahal capres dan cawapres adalah pasangan yang diusung oleh parpol sesuai aturan yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bisa ikutserta dalam Pilpres. Namanya pasangan calon tentunya tidak hanya figur capres saja yang bisa mendongkrak tapi figur cawapres juga bisa memberikan pengaruh signifikan dalam merebut hati masyarakat dan mendulang suara publik untuk memperoleh kemenangan.

Parpol sebagai pengusung pasangan capres-cawapres semestinya tidak hanya melirik figur capres tapi juga figur cawapres yang bisa dijadikan tolak ukur untuk mendulang perolehan suara partai. Figur capres selalu menjadi terdepan sejak 4 periode pemilu secara langsung, publik luput bahwa figur cawapres juga bisa menjadi penentu kemenangan capresnya. Contoh yang sangat jelas adalah ketika pemilu 2019. Figur KH Ma'ruf Amin menjadi pilihan cawapres saat itu oleh Jokowi. Hasilnya jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara, sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara. Faktor KH Ma'ruf Amin juga tentunya menjadi salah satu pendulangan suara, dimana saat itu umat terbelah tapi dengan kehadiran sosok cawapres dari MUI mampu mengendalikan gejolak yang ada.

Dari situlah, parpol perlu melihat sisi cawapres dapat menjadi penentu dan strategis dalam menentukan kemenangan pasangan yang diusung. Bahkan mampu mendulang suara parpol jika parpol secara serius dan masif mendorong figur cawapres yang memilik elektabilitas dan kedekatan dengan masyarakat. Kompetisi 2024 yang semakin ketat dan kompetitif tentunya membutuhkan kejelian dan hitungan yang matang. Kedepan figur Cawapres menjadi faktor kemenangan dalam pesta demokrasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun