Pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus mengurangi disparitas antar wilayah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat lima kategori infrastruktur , yakni energi, transportasi, sumber daya air, komunikasi, dan permukiman.
Seperti dilansir finance.detik.com pada Rabu 19 November 2014 lalu, Pemerintahan Presiden Jokowi akan menggenjot aneka proyek infrastruktur di dalam negeri dalam lima tahun ke depan. Banyak dana tersedia setelah harga bahan bakar minyak (BBM) subdisi dinaikkan, Negara akhirnya bisa menghemat hingga lebih dari Rp 100 triliun dari pengalihan subsidi tersebut.Â
Dana sebesar itu akan digunakan di sektor produktif, salah satunya adalah infrastruktur. Program Pembangunan Infrastruktur Jokowi Tahun 2015-2019 berada pada lokasi 15 bandara dan 24 pelabuhan dari Aceh hingga Papua. Data Bappenas RI menunjukkan program infrastruktur itu yakni jalan baru 2.650 Km, Jalan Tol 1000Km.
Pada tanggal 20 Oktober 2015 adalah masa 1 tahun Joko Widodo sebagai Presiden RI. "Bekerja, bekerja, bekerja" merupakan slogan dalam kepemimpinan Jokowi dalam menakhodai negara ini ternyata menghasilkan buah sangat menakjubkan yang belum pernah dicapai oleh presiden-presiden ada di dunia dalam jangka 1 tahun awal kepemimpinan.Â
Karena prestasi itu sulit didapat dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang yang masih jauh tertinggal lalu ditambah budaya korupsi dan feodalis yang masih kental melekat di tubuh pemerintah dan perpolitikan yang berorientasi transaksional (proyek dan jabatan).
Serta masih kuatnya kekuatan lama bercokol di segala lapisan bukanlah suatu yang mudah bagi seorang pemimpin di negara ini untuk melakukan perubahan apalagi pemimpin tersebut berasal dari rakyat jelata bukan tokoh partai politik dan bukan pula seorang yang berasal dari keturunan bangsawan atau kaum bermodal besar.Â
Namun Jokowi mampu menghadapi kondisi tersebut untuk menjalankan program-programnya untuk memberikan terbaik kepada rakyatnya tanpa harus membusungkan dada dan tanpa terjadi konflik berdarah.
Meski Jokowi sadar dirinya adalah penguasa besar di negeri ini yang setiap orang bisa tunduk kepadanya tapi Jokowi menghadapinya dengan memberi keteladanan bekerja sebagai bhakti kepada negerinya menciptakan Indonesia negara besar dan bermartabat.Â
Kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki, Jokowi bersama bawahannya terus bergerak bekerja tanpa lelah dan tanpa kenal waktu melakukan terobosan-terobosan di segala sektor. Pada satu tahun masa kepemimpinan Jokowi tanggal 20 Okober 2015, banyak pihak-pihak lawan politiknya melontarkan penilian buruk pada pemerintaha Jokowi.
Dengan memanfaatkan dampak kenaikan BBM dan kondisi perekonomian global yang terjadi satu bulan belakangan ini menjadi pembenaran menilai bahwa Jokowi gagal dalam 1 tahun kepemimpinannya. Kebijakan yang tidak populis ini kemudian didramatisir seperti Indonesia mengalami kiamat.Â
Begitu juga berbagai berita-berita finah dan memutar balikan fakta tak luput menerjang Jokowi yang sudah masuk wilayah tidak rasional dan objektif lagi dalam berdemokrasi.Â