Dalam catatan saya sebelumnya, telah diangkat potret buram pemerintahan di Seram Bagian Barat (SBB) yang abai mewujudkan pemerintahan negeri adat yang definitif; juga bisa dikatakan gagal mendorong pengembangan dusun dan desa. Saya juga telah menawarkan sedikit gagasan untuk pembaruan terkait hal tersebut.
Kritik memang sudah seyogianya disertai masukan untuk pembaruan. Sebab, tiada maksud untuk menjatuhkan siapa pun. Sebaiknya, kami mau mendorong agar pemerintah daerah SBB dapat melakukan pembaruan dan perbaikan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Kali ini saya ingin mengangkat potret buram pelayanan kesehatan di SBB.
Dari Kematian Ibu Hamil sampai Bocah Kurang Gizi
Dalam beberapa waktu belakangan, media online di Maluku mengangkat beberapa kasus terkait pelayanan kesehatan di SBB, seperti bocah yang yang kekurangan gizi di dusun Olas sampai kematian beberapa ibu hamil di desa Niniari.Â
Pemberitaan media online tersebut memperlihatkan lemahnya sistem layanan kesehatan di kabupaten yang dipimpin oleh Yasin Payapo. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, kurangnya infrastruktur puskesmas pembantu di SBB. Padahal, puskesmas, seperti yang digagas oleh Johannes Leimena, merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan masyarakat.Â
Kedua, kurangnya tenaga kesehatan, seperti manteri, perawat dan bidan di puskesmas. Bahkan, di banyak puskesmas pembantu, tidak ada tenaga kesehatan yang selalu siap sedia. Apalagi di daerah-daerah pegunungan di SBB.Â
Ketiga, kenyataan di atas kian diperparah dengan akses jalan yang jauh dari kondisi baik, sehingga pertolongan bagi yang sakit menjadi terhambat dan terlambat.
Karena itu, tidak heran kalau ditemui banyak kasus kematian ibu hamil, kematian bayi, dan kasus anak kurang gizi di SBB. Menurut saya, kasus kurang gizi yang terjadi di dusun Olas, negeri Lokki, merupakan fenomena gunung es. Informasi dari beberapa relawan yang melakukan pelayanan di kawasan-kawasan pegunungan yang terpencil menyebutkan kasus serupa. Bahkan, ada juga penduduk yang mengidap penyakit kusta. Mereka hidup dengan tidak sehat, karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan.
RS Umum dan Pelayanan BPJS Yang Buruk