Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Perang Tagar Jokowi Vs Mahasiswa, Siapa Unggul?

30 September 2019   14:34 Diperbarui: 30 September 2019   19:42 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Social Media Analitic Tools By Drone Emprit Academic

Opini dan persepsi masyarakat pada zaman analog sangat mudah dibentuk, dikontrol, bahkan bila perlu dipaksakan baik secara alami maupun dengan kekerasan. Hal itu terjadi karena penguasa memegang kontrol terhadap sumber informasi utama yang ada di masyarakat. 

Media cetak (koran dan majalah), radio (audio), televisi (audio- video) yang memiliki satu satu sifat yang sama sebagai sumber pembentukan opini dan narasi yang ada di masyarakat dipegang dan dibentuk oleh penguasa sebagai pemegang kunci informasi kalau itu.

Era sensor dan sweeping serta penangkapan tokoh yang berbeda pendapat dengan narasi yang dibangun penguasa menjadi lazim saat itu.

Dampaknya penguasa dapat mengontrol apa-apa saja yang masyarakat boleh lihat, boleh dengar, boleh rasa yang pada akhirnya penguasa mampu mengontrol setiap pilihan masyarakatnya itu sendiri.

Saat ini kita berada pada zaman yang penulis sebut sebagai mendadak digital. Era analog telah berganti dengan memboncengi kemajuan teknologi yang tidak dapat terbendung.

Setiap komponen mencoba menjadi pemain dominan di tengah perubahan lingkungan strategis yang tidak disangka-sangka ini. Konseksensi zaman baru ini antara lain: banjir informasi berakibat bahwa masyarakat dapat mengakses beragam sumber informasi yang melimpah. 

Akibatnya Kontrol terhadap sumber informasi dan informasi itu sendiri menjadi sulit dilakukan, menimal perlu usaha yang jauh lebih keras dan masif. Konsekwensi lanjutannya adalah penguasa mulai hilang kendali dan kontrol terhadap arus infomasi di masyarakat. 

Opini dan persepsi masyarakat menjadi medan perang di antara pemegang-pemegang kepentingan. Kekuasaan dan materi adalah hadiah yang menanti bagi pemenang pengontrol opini dan persepsi masyarakat.

Media sosial merupakan arena perang baru dalam pembentukan kontrol terhadap opini dan persepsi yang ada di masyarakat.

Setiap pihak dengan kekuatan, pengetahuan, peralatan dan sumber daya masing-masing mencoba segala carauntuk mendominasi pembentukan opini dan narasi media sosial.

Motif mempertahankan pengaruh, materi, kekuasaan merupakan daya pikat dan sebagai gula-gula pemanis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun