Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terima Kasih Saya ke Riri Riza dan Mira Lesmana atas "Kulari ke Pantai"

6 Juli 2018   08:27 Diperbarui: 7 Juli 2018   08:08 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Kompas Entertainment

Kali ini saya tak akan membahas film, karena sudah terlalu banyak yang memberi review yang cukup bagus tentang film Kulari ke Pantai garapan Mirles Production. Sekali lagi, dalam hidup saya, Saya diijinkan mengenang bagaimana pertama kalinya saya ke Bioskop bersama orang-tua pada usia 7 tahun di Balikpapan untuk menonton Petualangan Sherina. Kala itu, Saya sendiri sangat terpukau kepada film yang membangkitkan Perfilman Indonesia yang sebelumnya tengah mati. 

Delapan tahun kemudian, saya memasuki masa remaja saya. Saya kini menonton film Laskar Pelangi bersama mantan pacar pertama saya. Saya kembali  takjub akan scene demi scene yang ditawarkan oleh Riri Riza, dan juga akting Cut Mini, Bapak Ikranegara, dan anak-anak Laskar Pelangi kala itu. Walau saya belum pernah membaca novel karya Andrea Hirata tersebut. Saya sendiri sangat terpukau oleh skrip yang mereka buat. Dan menurut saya, film Laskar Pelangi masih menjadi satu di antara film-film terbaik di Indonesia

Sepuluh tahun pun berselang, kini anak kecil yang tidak pernah mendapatkan ranking sepanjang sekolahnya itu adalah lelaki bujang yang hanya tertarik membahas film dari segala hal yang penting dari dunia ini. Dan saya memutuskan menonton film Kulari ke Pantai setelah mengalami rasa ketakutan setelah menonton film Hereditary. Kini saya bersama adik kecil saya yang berumur 8 tahun. Hasilnya, film ini sukses menghapus rasa takut saya. Saya terpukau oleh sinematografi nan indah yang ditawarkan oleh Gunnar Nimpuno (Sokola Rimba, Modus Anomali) dan skrip yang dibuat oleh Mira Lesmana, Riri Riza, Gina S. Noer hingga Arie Kriting. dan scoring yang diisi oleh komposer handal, Aksan Sjuman.

Dan setelah film hampir selesai, saya kembali dibuat menangis karena saya menangkap pesan penting dari film tersebut. Dan untuk ketiga-kalinya oleh sebuah film non-Disney  (Grave of Fireflies dan Florida Project) Dan spesialnya, film ketiga itu dibuat  oleh orang-orang yang sama dengan orang-orang dibelakang film Petualangan Sherina dan Laskar Pelangi, yaitu Mira Lesmana dan Riri Riza. Dua manusia jenius yang membanggakan perfilman Indonesia. Masih yakin gak mau nonton film ini? Demi Ant-Man & The Wasp yang menurut saya biasa saja untuk skala MCU.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun