Sebaliknya, di sisi lain memiliki kekurangan. Keduanya saling terkait. Jika belum terdapat pemantauan yang intensif, hendaknya para orang tua mulai memikirkan kembali hakikat pembelajaran yang utama bagi putra-putri mereka.
Sangatlah logis jika orang tua menginginkan keberhasilan bagi putra-putrinya dalam pembelajaran melalui pendampingan guru yang ekstra. Sangatlah logis pula dengan keterbatasan yang ada selama BDR atau PJJ, orang tua tetap menginginkan pendampingan yang kontinyu dari para guru. Â
Oleh karena itu, implikasi kurikulum pembelajaran  mandiri oleh satuan pendidikan hendaknya diimbangi pula dengan kualitas layanan pendidikan yang mumpuni dari pihak sekolah dalam upaya luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Solusi paling relevan, para guru dan para orang tua peserta didik dapat saling bersinergi secara lebih intens.
Marilah kita mengedepankan prinsip sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui! Hilangkanlah prinsip tak ada akar rotan pun jadi! Selamat berjuang wahai pahlawan tanpa tanda jasa. Putra-putri harapan bangsa Indonesia akan mampu menjadi generasi yang gemilang berkat dedikasi dan loyalitas Anda.