Gaya hidup menabung dan tidak bersikap boros merupakan ajaran luhur yang terdapat di dalam sila Pancasila khususnya sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut dijelaskan dalam 45 butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila sila Ke-5 butir ke tujuh yang berbunyi "Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah".
 Oleh karena itu, Pancasila sudah memberikan petunjuk dalam sikap dan karakter hidup bagi kita orang Indonesia. Generasi muda harus diajarkan untuk terus berjuang dan berusaha menanamkan sikap hidup menabung dalam hidupnya. Pendidikan karakter harus diarahkan untuk membangun sikap menabung generasi muda bangsa.
Untuk mendukung nilai luhur Pancasila dalam hal menabung (tidak boros), maka diperlukan juga literasi yang baik pada generasi muda zaman sekarang. Terdapat 6 literasi penting saat ini, yakni literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya. Literasi finansial dapat dipakai sebagai suatu cara/metode untuk menanamkan nilai Pancasila (hidup hemat/tidak boros) kepada generasi muda bangsa.
Mahasiswa Kampus Mengajar 3 melakukan kegiatan mengadakan sosialisasi pada (13/06) kepada siswa di sekolah sasaran mengenai literasi finansial. Kegiatan dilakukan secara berkala yaitu dari siswa kelas 1 hingga siswa kelas 5. Kegiatan dilakukan secara door to door untuk menghemat waktu dan tidak mengganggu jam belajar mengajar.
Kegiatan berisi mengenai sosialisasi literasi finansial ke siswa dalam memahami pentingnya menabung, perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, mengenali metode pembayaran yang tersedia di pasar, baik tunai, kredit, maupun debit.
Pada kegiatan sosialisasi, kami mengadakan wawancara dengan beberapa siswa. Pertanyaan tersebut meliputi apakah mereka pernah menabung, seberapa sering mereka menabung, dan uang dari hasil menabung tersebut dipergunakan untuk membeli kebutuhan atau keinginan mereka.
Adriel siswa kelas IV menjawab bahwa dia pernah menabung dalam bentuk celengan, uang yang digunakan untuk menabung berasal dari uang sisa uang saku sekolah pemberian dari orang tua. Selain dari uang saku sekolah uang yang ditabung berasal dari uang upah dari orang tua setelah disuruh untuk membeli barang di warung ataupun setelah membantu mengerjakan pekerjaan rumah.Â
Beberapa uang hasil menabung telah digunakan untuk membeli barang yang dia suka seperti makanan dan mainan.