Mohon tunggu...
Hardian Lapandewa
Hardian Lapandewa Mohon Tunggu... Lainnya - Penjelajah

Hobi membaca dan belajar menulis. Fokus pada dunia budaya dengan catatan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jilbab Masha Amini Tak Sekedar Kain

29 September 2022   07:55 Diperbarui: 29 September 2022   09:21 3250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://donya-e-eqtesad.com/

Penulis : Hardian Lapandewa

Beberapa waktu telah viral suatu informasi penahanan seorang perempuan Iran bernama Masha Amini karena tidak memakai jilbab sesuai standar yang di tetapkan di negara Islam Iran. 

Polisi moral menahan perempuan tersebut untuk diberikan pemahaman moral bagaimana seharusnya pemakaian standar jilbab. 

Saat Masha Amini masuk dalam ruang penahanan tidak lama perempuan tersebut terjatuh dan dilarikan di rumah sakit, tidak berselang lama, Masha Amini meninggal dunia. 

Kematiannya menimbulkan banyak polemik. Isu yang beredar bahwa kematian Masha Amini disebabkan oleh perilaku polisi yang telah memukul perempuan tersebut hingga meninggal, isu tersebut menimbulkan gerakan besar-besaran di Iran. 

Demonstrasi kaum perempuan dilakukan secara besar-besaran di berbagai kota di Iran, para perempuan membuka jilbab, membakarnya sebagai bentuk penolakan atas aturan penggunaan jilbab di Iran. Mereka menolak penggunaan jilbab karena menganggap bahwa negara tidak seharusnya mengontrol tubuh mereka hingga segala gerik-gerik perempuan yang berkaitan dengan jilbab selalu di pantau. 

Menurut berita barat bahwa perlawanan itu sebenanya telah lama terjadi sejak Revolusi Islam Iran 1979 hingga sekarang. Sehingga meninggalnya Masha Amini adalah momen untuk menyuarakan kembali perlawanan tersebut. Suara kebebasan menggema dari bibir perempuan-perempuan Iran, membuka jilbab mereka dan membakarnya bahkan sampai mempublikasikan sikap perlawanan itu dengan memotong rambut mereka sebagai tuntutan atas kebebasan. 

Mereka menganggap bahwa wajibnya Jilbab adalah aturan agama yang mengekang perempuan yang mengakibatkan perempuan tidak bebas menentukan tubuhnya karena kontrol Negara yang menjadikan perempuan terpenjara. Olehnya itu mereka menyuarakan penolakan Jilbab atas dasar kebebasan.

Dalam demostrasi yang ramai terdapat video para pendemo memaksa membuka jilbab seorang perempuan yang lewat, membakar fasilitas umum, sehingga polisi mencoba menembakkan gas air mata kepada pendemo. Tampak ribuan orang pendemo yang menuntut agar aturan kewajiban harus di hapus. Pendemo tampak tidak fokus pada tuntutan penyeyab kematian Masha Amini tetapi lebih fokus pada teriakan pembebasan dan penghapusan aturan kewajiban jilbab. 

Dalam video CCTV yang dirilis oleh pihak kepolisian Iran bahwa meninggalnya Masha Amini tidak disebabkan oleh pemukulan, tetapi dalam video tersebut tiba-tiba saja Masha Amini terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun