Asupan karbohidrat bisa diperoleh dari jagung, kentang, mie, nasi, roti, dan sereal.
Kalau untuk menunjang perkembangan otak anak, pastikan makanan bergizi untuk anak, yaitu mengandung lemak dari omega 3 dan omega 6, seperti dari ikan, kue, mentega, minyak, roti, dan santan.
Dengan referensi makanan bergizi di atas, pemerintah bisa menyiapkannya untuk makan makanan bergizi gratis bagi para peserta didik di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Hemat penulis, program "makanan bergizi gratis" untuk anak-anak (para peserta didik) ini akan dan selalu terealisasi apabila tatkala sistem regulasinya disusun berdasar UU dan para oknum yang ditempatkan untuk bekerja di bagian itu terpercaya dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, setidaknya, meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kejahatan tindak pidana korupsi penyalahgunaan APBN/APBD untuk dana alokasi makanan bergizi gratis tersebut.
Juga para UMKM-UMKM pun diberbagai segmen masyarakat di seluruh tanah air yang berjualan di sekolah-sekolah, bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk pengelolaan makanan bergizi gratis tersebut dan bahkan menambah nilai ekonomi pada masyarakat dan pemerintah (simbiosis mutualisme), bukan.
Ini penting, orang tua para peserta didik pun, menurut penulis, harus juga memperhatikan bekal makan siang anak dari rumah.
Apabila orang tua peserta didik mampu mencukupi bekal makan anaknya di sekolah, jangan jugalah memanfaatkan makanan bergizi gratis dari pemerintah.
Biarlah makanan bergizi gratis itu terealisasi bagi anak-anak sekolah yang membutuhkan, yang mana orang tua peserta didik itu kurang mampu secara perekonomiannya.
Semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi pembacanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI