Mohon tunggu...
TA Hans Silaban
TA Hans Silaban Mohon Tunggu... -

Sang angin yang merindu, mengharap debu menjadi kristal ... !!!

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan, Antara Jembatan dan Persinggahan

26 Mei 2018   07:46 Diperbarui: 26 Mei 2018   08:07 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan adalah bulan yang mulia dimana setiap amal dan ibadah dilipat gandakan pahalanya di bulan ini. Berbagai aktivitas ibadah dan ke khusukan berpuasa juga mengalami peningkatan pada bulan yang penuh berkah ini. Meskipun pada prakteknya oleh sebagian orang, pelaksanaan Ramadhan semarak pada awalnya saja, tetapi secara keseluruhan, Ramadhan telah mengubah seseorang untuk lebih giat dalam mencari pahala.

Ramadhan juga membuat seseorang mampu berubah seketika. Pada saat memasuki Bulan Ramadhan, seorang bandit sekalipun bisa mendadak menjadi religius. Semula berpenampilan garang, pada bulan suci berubah menjadi seseorang yang berpenampilan alim dengan menggunakan busana-busana agamis. Hal ini terjadi, tentu karena kekuatan aura Ramadhan itu sendiri yang mampu mengubah seseorang menjadi insan yang lebih baik.

Ramadhan adalah bulan yang suci, saat dimana orang berusaha untuk melatih diri. Melatih diri untuk menahan haus dan lapar. Melatih diri untuk menahan nafsu dan amarah. Melatih diri untuk memahami orang lain. Melatih diri untuk mendengarkan orang lain, dan masih ada banyak hal yang perlu dilatih pada bulan ini, termasuk melatih diri untuk lebih mantap dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama sesuai dengan perintah-Nya.

Tetapi sangat disayangkan, bagi sebagian orang Ramadhan hanyalah pertobatan sementara. Dengan berakhirnya Ramadhan berakhir pula kekhusukan melakukan ibadah. Meningkatnya aktivitas mengunjungi rumah ibadah pada saat Bulan Ramadhan, semuanya berakhir seiring dengan berakhirnya Bulan Ramadhan. Giatnya seseorang mencari pahala pada Bulan Ramadhan, rupanya seperti tidak perlu lagi dicari setelah Bulan Ramadhan berakhir.

Sebagian orang, menjadikan Bulan Ramadhan sebagai persinggahan semata. Bertobat saat berada di Bulan Ramadhan setelah itu kembali lagi ke jalan yang sesat. Seharusnya Bulan Ramadhan oleh tiap orang dijadikan sebagai jembatan. Jembatan untuk menyeberang dan merubah diri ke arah yang lebih baik, bukan sebatas persinggahan setelah singgah lalu pergi kemudian kembali lagi ke dunia sebelumnya.

SALAM GEMILANG 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun