Kasus Keracunan Massal MBG, Pakar UGM Soroti Skala Produksi dan Makanan Terkontaminasi Bakteri
  Keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi pusat perhatian serius karena menyangkut keselamatan dan siswa penerima makanan tersebut. Program ini sebenarnya bertujuan mulia untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi gratis, namun aspek keamanan pangan terbukti masih menjadi titik lemah. Prof. Sri Raharjo dari UGM menjelaskan bahwa keracunan dapat terjadi karena dua hal, yaitu food intoxication (racun dari bakteri) dan food infection (infeksi akibat bakteri patogen). Keduanya berbahaya karena makanan bisa tampak normal tetapi tetap menimbulkan gejala setelah beberapa jam atau keesokan harinya.
Tantangan besar MBG terletak pada skala produksi yang sangat besar, yakni ribuan paket makanan yang membutuhkan manajemen khusus, mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, proses pemasakan, hingga kebersihan peralatan. Kesalahan kecil, seperti daging yang tidak matang merata atau penyimpanan bahan mentah yang kurang tepat, dapat menjadi sumber kontaminasi. Bahkan bahan baku dari pasar tradisional pun sering kali membawa risiko karena tidak higienis.
Solusi yang ditawarkan mencakup tiga aspek penting: kesadaran, kapasitas, dan kontrol. Semua pihak mulai dari penyedia hingga pengawas harus disiplin menerapkan standar keamanan pangan, menggunakan fasilitas yang memadai, serta memastikan makanan benar-benar matang. Sri Raharjo juga menilai target program yang terlalu besar dan cepat bisa berbahaya. Ia menyarankan agar program ini dijalankan dalam skala kecil terlebih dahulu, misalnya melalui kerja sama dengan sekolah yang sudah memiliki pengalaman menyediakan makanan untuk siswanya dengan langkah bertahap, penerapan standar keamanan pangan yang ketat, serta evaluasi berkelanjutan, program MBG diharapkan dapat tetap berjalan sesuai tujuan meningkatkan gizi tanpa mengorbankan kesehatan siswa.
Dengan penerapan ini standar keamanan pangan yang disiplin, pengawasan yang ketat, dan strategi bertahap yang realistis, program MBG diharapkan dapat berjalan sesuai tujuan awalnya, yakni meningkatkan gizi siswa dan masyarakat luas, tanpa harus mengorbankan kesehatan. Kasus keracunan ini menjadi pengingat bahwa niat baik harus selalu dibarengi dengan tata kelola yang tepat agar benar-benar membawa manfaat dan tidak terjadi lagi peristiwa serupa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI