Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Segelas Susu untuk Siswa/i Setiap Pagi, Ketimbang Memajukan Jam Belajar

2 Maret 2023   13:21 Diperbarui: 2 Maret 2023   13:26 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribun

Bukan rahasia jika ada pimpinan yang minus kreativitas atau inovasi. Maka setelah menjabat sebagai kepala daerah misalnya, tidak ada geliat pembangunan yang terasa di daerahnya. Atau ada oknum yang malah lebih mirip pemuka agama ketimbang kepala daerah, sebab yang digalakkan adalah kebijakan-kebijakan yang berbau agama. Bukan semua agama, sehingga agama yang lain pun jadi terkesan terpinggirkan atau terdiskriminasi.

Ini ada berita baru pula dari NTT di mana gubernurnya memberlakukan kebijakan yang bagi banyak orang mungkin aneh, yakni masuk sekolah pukul 5. Tentu maksudnya pukul 5 pagi atau 05.00 WIT (Waktu Indonesia Timur). Sontak kebijakan ini memancing reaksi beragam. Tapi yang paling sexy untuk dikomentari tentu saja pendapat-pendapat yang tidak setuju, kontra, dan mengecam keputusan ini.

Sebenarnya, kita yang berdomisili di barat negeri, belum begitu paham. Hanya saja, jika melihat waktunya, pukul 05.00, di kawasan barat ini masih pagi buta atau gelap. Di Jakarta dan sekitarnya misalnya, pukul 05.00 masih gelap. Bahkan ada kalanya masih gelap hingga 05.30 atau 06.00. 

Belum lagi di daerah Sumatera. Seingat penulis, di kawasan Sumut masih lebih gelap lagi. Tapi kebalikannya,pukul 18.00 atau 18.30 sore masih terang. Tapi itu dulu, sewaktu penulis masih anak sekolah di sana. Sekarang tidak tahu lagi soal tingkat kegelapan atau keterangannya.

Di Surabaya, pukul 05.00 sudah terang, dan jalanan ke pasar sudah ramai. Mungkin di Bali juga demikian. Apalagi bergeser semakin ke timur, maka tentu pukul 04.30 WIT mungkin sudah terang? Maka berhitung dari sini, ada benarnya juga ketika dibuat kebijakan supaya jam sekolah dimulai pukul 05.00, sebab sudah terang.

Tapi apakah pergeseran ini urgen? Atau apakah ini cuma asal-asalan, supaya jajaran pemerintrah kelihatan bekerja dan punya ide? Ini yang perlu direnungkan. Jika memang tidak ada sesuatu yang perlu diambil dari pergeseran waktu ini, ya sebaiknya tidak usah diutak-atik lagi. Pasti ada banyak hal yang lebih bermanfaat dan menyenangkan bagi para siswa/siswi dan para guru, selain harus mengubah jam belajar ini.

Sebab dengan makin majunya waktu, maka insan-insan pendidikan itu akan bangun dari tidur lebih awal. Ini mungkin kendala yang paling dirasakan.  Dari komentar sinis yang ada pun, banyak yang mengeluhkan soal terganggunya waktu tidur ini. Apalagi di zaman sekarang ini, umumnya jam tidur sudah semakin larut karena banyaknya fasilitas untuk membuat kita terjaga hingga larut malam.

Misalnya saja akan banyak yang asyik menonton televisi, terlebih bila ada tayangan-tayangan olahraga yang live hingga dini hari. Artinya, sudah tidak ada lagi waktu untuk sekadar istirahat sebab sudah harus mempersiapkan diri ke sekolah.

Maka dari itu kita menghimbau pihak berwenang soal keputusan ini supaya tidak terlalu "sok" dalam mengeluarkan sebuah keputusan. Mengubah jam belajar menjadi lebih awal, rasanya bukanlah sesuatu yang urgen. Bahkan ganti gubernur bisa diganti lagi nanti kebijakan ini, seperti mengembalikan ke jadwal semula. Yang bingung dan repot lagi-lagi para siswa, orang tua dan guru.

 Sedangkan gubernur dan kepala daerah lainnya beserta staf, yang pada dasarnya adalah abdi masyarakat, pelayan masyarakat, sudah sewajarnya berangkat kerja lebih awal. Sebab toh mereka digaji oleh rakyat untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun