Mohon tunggu...
Dimas Putut Marsanto
Dimas Putut Marsanto Mohon Tunggu... Sales - Abdi Kehidupan

Peminat dan Penikmat Sastra, Budaya, Film, Arsitektur dan Perencanaan Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#Hening di Mulut, Berisik di Kepala

1 Januari 2022   09:43 Diperbarui: 1 Januari 2022   10:01 13923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sengaja diberi tagar dengan asa agar kalimat tersebut teramplifikasi dalam kanal digital. Secara verbal maknanya sebelas-duabelas dengan perkataan Tong Kosong Nyaring Bunyinya. 

Dalam KBBI memiliki arti orang yang banyak bualan atau bicara biasanya sosok yang tak berilmu. Dengan ciri-ciri yang biasanya gampang merendahkan orang lain serta bersikap tinggi hati.

Benar atau tidaknya, masing-masing dari Kita pasti pernah memiliki pengalaman (minimal pernah bersinggungan) dengan pribadi seperti itu. Rasanya menyebalkan sekali, apalagi jika objek merendahkan nya menyasar pada diri Kita. 

Konon orang dengan karakter seperti itu disukai ketika berceloteh namun akan berjamaah dihindari ketika orang itu membutuhkan sesuatu dari Kita. Misalnya meminjam barang, uang atau menjanjikan suatu hal yang menurut Kita cukup mustahil untuk direalisasikan.

Dalam hidup, semesta sudah menyuguhkan tanaman padi sebagai contoh laku melalui warisan kata "Bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk".  Manusia tidak layak untuk bersikap angkuh dan sombong karena kemampuan dan kepemilikannya (ilmu/ pengetahuan/ barang dll.). 

Semakin tinggi kemampuan dan kepemilikan, seyogyanya akan semakin merendahkan hati dan diri. Kira-kira demikianlah maksud nasihat ilmu padi tersebut.

Sains mengatakan adanya noktah sifat kerendahan hati intelektual dalam diri manusia. Artinya terdapat kemampuan tiap-tiap orang didalam meresapi dan memaknai kekurangan intelektualnya secara ikhlas dan terbuka. 

Sayangnya banyak orang justru jarang kali menunjukkan sikap merunduk ini. Justru sebaliknya, berlimpah orang yang meyakini bahwa dirinya selalu benar dan menyandang kebenaran.

Mencerna Informasi

Yang membedakan era digital kini dengan sebelumnya salah satunya adalah liarnya peredaran informasi. Dibanding dahulu, Saya sendiri merasa tanpa perlu usaha mencari tahu sepertinya informasi dan berita berlabuh dengan sendirinya kepada Saya tiap kali membuka aplikasi sosial media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun