Mohon tunggu...
Lia Hana
Lia Hana Mohon Tunggu... Bidan - Bidan yang Hobi Nulis

Berbagi bagaimana menjaga kesehatan anak supaya optimal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Merawat Anak yang Alergi terhadap Susu Sapi

17 Juli 2018   10:28 Diperbarui: 17 Juli 2018   10:34 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak diare atau minimal bersin setelah minum susu formula berkandungan dasar sapi. Ganti susu juga rasanya sudah mencoba beragam merek yang ada di pasaran. Namun, entah kenapa anak selalu saja mengalami sesuatu tidak menyenangkan usai menenggak susu. Kagetlah ayah bunda ketika dokter menyatakan vonis bahwa si kecil alergi susu sapi.

Familiar dengan kisah diatas? Tenang, anda bukan satu-satunya.

Data World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan estimasi pasien alergi susu sapi sebesar 0,25% sampai dengan 4.9% populasi dunia. Ini artinya, alergi susu sapi bukanlah penyakit baru dan langka. Orang tua yang memiliki anak dengan alergi susu sapi sebetulnya tidak perlu bersedih berkepanjangan. Perkembangan ilmu kesehatan telah menemukan cara merawat anak yang alergi susu sapi yang tepat dengan langkah tersusun.

Langkah pertama. Identifikasi 

Sebutan gangguan kesehatan boleh saja alergi susu sapi, tapi bukan berarti sapi melulu yang salah, lho. Kebanyakan orang salah kaprah dengan menyalahkan produk susu sapi. Lebih parah lagi, merek susu yang disalahkan. Sebetulnya, meski penemuan alergi pertama terdapat pada susu, belum tentu tubuh anak secara spesifik menolak keseluruhan kandungan susu.

Dalam satu gelas susu terdapat vitamin D, kalsium, dan protein. Terdengar simpel, namun tidak juga. Protein sendiri memiliki banyak jenis, sedangkan dalam susu sapi umumnya terdapat protein kasein. Kalau bunda sempat memperhatikan susu yang sudah basi, pasti ada gumpalan putih berbau, nah itulah kasein. Umumnya penyebab utama bayi alergi dipicu oleh protein satu ini.

Alasan terkuat kenapa anda sebaiknya tidak langsung menyalahkan susu adalah fakta bahwa kasein umurnya cukup panjang. Meski sudah berbentuk susu putih sekalipun, kasein masih bisa bertahan hidup dalam turunannya. Misalkan saja, Yoghurt, keju, pudding, dan mentega merupakan contoh 'tempat tinggal' protein kasein yang baru ketika bentuk susu sudah berubah.

Agak sulit menemukan kandungan apa yang sebetulnya bermasalah dengan si kecil kalau sekedar mengamati. Disinilah peran dokter menjadi sangat berarti. Tanyakan secara detil apa saja yang sekiranya membuat anak sedemikian sakit dan catat baik-baik.

Langkah kedua. Cari subtitusi yang tepat

Jaman dulu, orang hanya tahu kalau minum susu sapi pasti membuat badan sehat dan kuat. Tanpa mencoba mempelajari lebih lanjut kenapa susu bisa memberikan dampak baik bagi tubuh. Untung saja, sekarang sudah banyak sekali penemuan dan penelitian yang dilakukan demi memecahkan misteri mengapa susu begitu menyehatkan.

Subtitusi atau pengganti susu sapi sudah sangat banyak. Mulai dari kedelai sampai dengan susu beras semua bisa menggeser posisi susu sapi sebagai bahan makanan terbaik untuk mereka yang membutuhkan asupan protein, kalsium dan vitamin D. Bahkan produsen terkenal seperti Nutriclub sengaja menyediakan produksusu untuk bayi alergi susu sapi khusus. Maksud dari khusus adalah produk tersebut diperuntukkan untuk pengidap alergi susu parah yang bahkan tak bisa digantikan dengan telur, soya, dan subtitusi umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun