Mohon tunggu...
Lia Hana
Lia Hana Mohon Tunggu... Bidan - Bidan yang Hobi Nulis

Berbagi bagaimana menjaga kesehatan anak supaya optimal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Perbedaan Anak Hiperaktif dan ADHD?

6 Februari 2018   10:28 Diperbarui: 6 Februari 2018   10:32 5937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak hiperaktif sering jadi pembahasan khusus di kalangan orang tua. Candaan seperti "Aduh adek baterenya dimana sih?" terlontar di kalangan orang tua. Memang, selama ayah bunda rajin membaca cara mendidik anak hiperaktif berlebih, seharusnya tidak menemui kesulitan apapun.

Beberapa orang tua tidak terlalu memusingkan perilaku anak yang kelebihan energi, namun ada pula yang khawatir bahwa bisa jadi anak mengidap penyakit mental tertentu seperti ADHD. Bagaimanapun akan jauh lebih baik bila orang tua paham betul apa yang terjadi pada si kecil guna mengambil keputusan yang paling tepat.

Sebelum melangkah lebih lanjut mengenai beda antara hiperaktif dengan penyakit mental, ada baiknya mengenal pengertian kemungkinan gangguan anak terlebih dahulu. Attention Deficit Hyperactivity Disorderatau disingkat ADHD adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu fokus pada satu hal saja. Kadar kimia yang tidak seimbang dalam otak buat penderita kesulitan menangkap setiap ide yang terlintas sehingga berdampak pada perilaku tak beraturan.

Penderita umumnya terlahir dengan kondisi demikian, sehingga sulit untuk diobati. Kebanyakan hanya mengambil obat resep dokter guna memastikan frekuensi perilaku tak menentu tersebut bisa berkurang. Bahkan sejatinya  Attention Deficit Hyperactivity Disorderdibagi 3 jenis tergantung kondisi individual:

Pertama, tipe penderita yang tidak mampu fokus tapi tidak banyak menunjukkan kekurangannya. Mengambil sudut pandang anak kecil, mungkin isi kepalanya berputar kesana kemari tapi perilakunya tidak menunjukkan hiperaktif sama sekali. Biasanya sebutan tipe pertama adalah ADD atau kepanjangan dari Attention Deficit Disorder.

Kedua, tipe penderita yang jadi topik pembahasan utama yakni berkaitan dengan hiperaktivitas. Anak tidak mampu memperhatikan satu hal untuk waktu yang lama dan memerlukan gerakan untuk memuaskan hasrat eksploratifnya. Inilah mengapa sebagian besar penderita, dianggap bocah nakal oleh pihak pengajar.

Tipe ketiga tergolong beruntung mengingat ada kemungkinan untuk sembuh. Di masa kanak-kanak memang perhatiannya gampang sekali teralihkan, namun bukan berarti dirinya ingin bergerak kesana kemari dengan cepat setiap waktu. Inilah mengapa dibanding tipe lain, penderita jauh lebih mudah dipahami.

Sekarang mari masuk pembahasan mengenai beda anak hiperaktif dengan mereka yang perlu bantuan medis. Ada beberapa gejala kronis terhadap penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorderyang membedakan dengan anak kelebihan energi biasa, yaitu..

  • Benci duduk
    Kebanyakan orang justru merasa lelah berdiri, perhatikan saja betapa banyak keluhan ingin segera duduk terlontar. Lain cerita dengan anak hiperaktif yang justru tidak keberatan berdiri dan bergerak dalam waktu yang tidak sebentar. Bahkan bisa dibilang anak cenderung ogah disuruh berhenti bergerak.

    Biasanya anak yang cenderung kelebihan energi atau malah tidak mau berhenti gerak meski wajah sudah menandakan kelelahan patut mendapat perhatian lebih lanjut. Kreatifitas yang tidak terbendung dalam pikirannya mebuat si kecil kesulitan memberhentikan diri sendiri.

  • Perhatian teralihkan
    Fokus merupakan kemampuan yang cukup berharga untuk dimiliki manusia. Pasalnya dengan mampu fokus pada suatu hal, kemungkinan untuk menguasai suatu keahlian jauh lebih tinggi dibanding mereka yang tidak mampu memusatkan pikiran pada satu hal saja.

    Contoh paling gampang, terlihat pada saat belajar membaca buku. Apabila anak masih dalam tahap belajar mengenal huruf, entah menggunakan teknologi atau gambar fisik, dirinya tidak menunjukkan kemajuan signifikan. Uniknya, anak tidaklah bodoh, melainkan selama pelajaran mata anak seolah lari kemana-mana.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun