Belakangan ini, isu seputar nilai-nilai kebangsaan dan ideologi negara kembali ramai diperbincangkan. Salah satu momen reflektif terjadi di kelas pertemuan ke-enam kemarin saat kelompok 3 mempresentasikan materi yang cukup esensial yaitu Cikal Bakal HIngga Urgensi Pancasila Di Masa Depan. Materi yang di bawakan menurutku sangat penting untuk terus diingat dan direnungkan. Sebab, bicara soal Pancasila bukan hanya bicara soal sejarah, tapi juga soal arah dan masa depan bangsa.
Awal Mula Ideologi: Nasionalisme yang membakar semangat persatuan, Pancasila tidak hadir tiba-tiba. Akar ideologinya sudah tumbuh sejak masa-masa awal kebangkitan nasional. Gerakan perhimpunan Indonesia dan momen Sumpah Pemuda 1982 menjadi titik balik penting. Disinilah benih nasionalisme Indonesia mulai dirajut, menembus batas-batas suku, agama, dan budaya.
Pidato Soekarno dan Lahirnya Pancasila, Momen yang tak kalah bersejarah terjadi pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. BPUPKI menggelar sidang pertama untuk merumuskan dasar negara. Nama-nama besar seperti Yamin, Soepomo, dan tentu saja Soekarno tampil ke depan. Lewat pidatonya pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan lima prinsip yang kelak dikenal sebagai Pancasila. Di sinilah istilah "Lahirnya Pancasila" menemukan maknanya.
Dari Piagam Jakarta ke Pancasila Final, Perumusan Pancasila kemudian disempurnakan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Piagam Jakarta menjadi dokumen penting yang nyaris menjadi dasar negara, sebelum akhirnya mengalami revisi demi menjaga persatuan nasional. Perubahan itu membuktikan bahwa Pancasila adalah hasil kompromi agung dari para pendiri bangsa.
Pancasila Disahkan pada 18 Agustus 1945, Tak lama setelah proklamasi, PPKI mengesahkan UUD 1945 dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Tapi jalan setelah itu tak selalu mulus. Dari Dekrit Presiden 1959 hingga P4 di era Orde Baru, negara ini terus mencari cara untuk memperkuat posisi Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Mengapa Pancasila Penting dalam Kajian Sejarah? Karena Pancasila bukan sekadar dokumen. Ia adalah identitas, jati diri, dan jiwa bangsa. Dalam kajian sejarah, Pancasila memperlihatkan bagaimana bangsa ini dibangun atas kesepakatan luhur untuk hidup bersama dalam keberagaman.Â
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis. Pancasila bersumber dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia sendiri---mulai dari ajaran agama, budaya gotong royong, hingga semangat musyawarah. Ketiganya menunjukkan bahwa Pancasila bukan ide impor, melainkan cerminan otentik dari jiwa bangsa Indonesia.
Dinamika dan Tantangan Pancasila, Namun, dalam perjalanannya, tidak selalu semua berjalan sesuai harapan. Misalnya saat Soekarno diangkat sebagai presiden seumur hidup---sebuah keputusan yang bertentangan dengan prinsip demokrasi Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi Pancasila bisa melenceng jika tidak dijaga dengan baik.
Pancasila dan Masa Depan Bangsa, Di tengah tantangan global, Pancasila tetap menjadi kompas moral dan arah pembangunan. Nilai-nilainya yang mengedepankan keadilan, kemanusiaan, dan persatuan harus terus dirawat agar Indonesia tetap kokoh sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan beradab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI